Chapter 17 - Map

15 6 0
                                    

(Saat mereka bertiga mencari sesuatu di rumah terbengkalai tersebut, Prof. Ironi akhirnya menemukan sesuatu)

Prof. Ironi : hey! Lihat!

(Prof. Ironi menunjukkannya kepada yang lain)

Dr. Rusdi : sebuah kertas?...

Prof. Ironi : bukan, sebuah peta!

(Prof. Ironi membuka peta tersebut dan menaruhnya di lantai)

Dr. Rusdi : hmm..?

(Peta tersebut bertuliskan dengan bahasa Ngawinese, dengan judul *ᒲᔑ!¡ o⎓ n⊣ᔑ∴╎ᒲᔑℸ ̣ ⍑ᒷᔑ*)

Dr. Rusdi : oh...aku...ehm...
..aku tidak bisa bahasa Ngawinese...

Bayu Milkita : aku bisa

(Bayu Milkita mendekati peta tersebut)

Prof. Ironi : apa arti teks dari peta ini, Bayu?...

Bayu Milkita : ....
Map of Ngawimathea....
...Setelah kematian Ahmed Fuad Paşa, anehnya mayatnya tidak membusuk, melainkan berpecah menjadi 9 bagian dan tersebar ke seluruh penjuru Ngawi...

Prof. Ironi : Ahmed Fuad Paşa?...bukankah dia....

Dr. Rusdi : Pemimpin pertama rongawi...

Bayu Milkita : Konon, Mayat suci tersebut dapat memberikan orang yang menyentuhnya, sebuah kekuatan misterius, kekuatan yang dapat mengancam umat manusia....
Jika seseorang mendapatkan ke-9 bagian mayat tersebut, maka orang itu akan mendapatkan kekuatan yang tak terbayangkan jumlahnya...
-Ngawimathea, 6 Juli, Tahun 69
...

Prof. Ironi : jadi...apa mungkin Mr. Ambatusyam berusaha untuk mendapatkan ke-9 mayat suci....

Dr. Rusdi : yah...mungkin saja....

Bayu Milkita : simpan peta ini, siapa tau akan berguna...

Prof. Ironi : baiklah...

Dr. Rusdi : ...apa mungkin..

Bayu Milkita : ?...

Dr. Rusdi : ....
...ah, lupakan

Prof. Ironi : lebih baik, kita lanjutkan perjalanan kita terlebih dahulu...

Dr. Rusdi : setuju... Ayo

Prof. Ironi & Bayu Milkita : Ayo!!!

(Mereka bertiga keluar dari rumah terbengkalai tersebut, mengendarai kembali kuda mereka dan melanjutkan perjalanan)

To be continued...

Jomok WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang