I been known to kiss and tell
Send girls you wishing well
If your my man i want you to myself
I know i'll have enemis
Long as your into me
Sejak semalam, aku sudah membayangkan jika besok pagi akan menjadi pagi yang tenang untuk bersiap study tour. Namun ekspetasi itu dipatahkan oleh realita ketika Leah bertandang kerumah ku sejak matahari belum muncur dari peraduan. Mungkin jika gadis itu datang dengan sisi ke kalemannya, aku bisa memaklumi. Namun nyatanya, suara toa gadis itu sudah memenuhi kamar ku. Terlebih ketika ia menyanyikan penggalan lagu salah satu girl group Korea yang sedang tenar saat ini.
I bring money to the table not your dinner
Both my body and bank account good figure
Thingking about me but there's nothing to consider
If i let you in my sircle you a winner.
Dan dia semakin membuat kepala ku ingin pecah ketika mengambil botol handsanitizer diatas meja untuk dijadikan sebagai mic. Benar-benar pagi yang kacau.
"Leah, can you please stop a singing?" Mencoba bersabar sejak tiga puluh menit gadis itu berlagak ala Jennie blackpink-salah satu membernya yang ku tahu, akhirnya aku memberanikan diri menegur. Kesehatan telinga ku harus diselematkan pasalnya.
Dalam sekejab, gerakannya yang seperti cacing kepanasan berhenti, memandang ku dengan kedipan mata polos layaknya anak kecil.
"Kenapa, kau tidak suka lagunya? Baik, akan ku ganti,"
"No...no...no," sebelum anak itu kembali bernyanyi, aku mencegahnya lebih dulu. "Bukan, tapi lihatlah jam berapa sekarang? Kau tidak ingin terlambat bukan?" Aku mencoba mengalihkan fokusnya pada jam yang ditentukan untuk berkumpul.
Tersadar akan ucapan ku, netra hijau kebiruannya mengarah pada jam weker yang tergeletak dinakas. "Oh my god! Aku hampir lupa," kagetnya dengan kehebohan yang tidak ketinggalan.
Untungnya, Leah datang kerumah ku dalam kondisi siap pergi hingga tidak harus memainkan drama berjudul prepare. Maka, setelah ku pastikan semua barang yang ku butuhkan telah masuk kedalam ransel, kami berdua keluar dari kamar. Sarapan sebelum berangkat adalah hal yang tidak boleh dilewatkan.
"Bagaimana, semuanya sudah siap?" Tanya ibu ku ketika kami sampai di meja makan kemudian mendudukkan diri-setelah meletakkan ransel dibawah kursi tentunya.
Aku mengambil dua potong roti lalu mengolesnya dengan dua selai berbeda rasa, "ya, semuanya sudah siap."
"Dan Leah, bagaimana?" Ibu beralih pada sahabat ku yang dengan lahapnya menyantap nasi goreng. Aku berani bertaruh ia tidak sarapan sebelum datang kesini.
Dengan mulut penuh dan pipi menggembung, Leah mengacungkan jempol kirinya pertanda iya.
*
*Sarapan selesai setengah jam kemudian-dengan kecerewetan Leah yang mewarnai meja makan tentunya.
Kami berkumpul di teras setelahnya. Ayah akan berangkat bekerja sekalian mengantar kami, juga ibu yang kebetulan punya jadwal tugas pagi dirumah sakit. Bukan apa-apa kami berkumpul, hanya melakukan doa bersama mengingat aku akan meninggalkan rumah selama tiga hari.
"Amin." Kami membuka mata setelah ayah mengakhiri doa.
"Okay girls, enjoy your trip. Kabari jika kalian sudah sampai." Pesan ibu ketika aku dan Leah memeluknya bergantian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Story
Random"Bran, y-you..." Seandainya hari itu Zeyra tidak sengaja mendapati teman barunya mengoyak leher seekor rusa, mungkin semuanya tidak akan seperti ini. ***** Kejadian menjijikkan yang Zeyra lihat hari itu adalah awal dari perubahan...