16. Second talk

64 7 0
                                        

Ada yang masih nungguin lapak berdebu ini??
       Berapa abad aku gak up. Lama banget pasti.
       Terima kasih bagi yang masih menunggu cerita ini.

      Aku gak minta banyak.
     
     Masih ada yang baca aja, aku senang banget.

      Tapi kalau kalian kasih apresiasi lebih

       Aku jauh lebih senang.

       Kembali ramaikan bab ini!!

       Happy reading

       ******

       Kriiing....

       "Baik semuanya, salinannya lanjutkan dirumah."

       Ms. Grace mengakhiri pelajaran tepat ketika jam istirahat berbunyi. Guru dengan pembawaan ramah itu meninggalkan kelas setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

       "Kau membawa titipan Jhonny?" Tanya Leah ketika aku mengeluarkan paper bag dari laci meja. Aku akan memberikan titipan cowok tinggi belasteran America itu beserta buah tangan lainnya untuk Jaemin dan Jeno.

        Aku mengangguk, "ya, kau sendiri, bawa gelang untuk trio J?" Tanya ku, memastikan.

        "Tentu." Leah menggerak-gerakkan paper bag hitam berukuran sedang dengan senyum diwajahnya.

        Kami pun meninggalkan kelas setelah mengambil botol minum masing-masing.

         ****

        "Finally, our girl is back!"

         Suara heboh Jaemin langsung menyambut kami ketika tiba di meja. Ku letakkan paper bag di meja kemudian memeluk satu-persatu lelaki yang ku rindukan ini.

        "Sesuai pesanan mu, Jhon." Aku mengeluarkan keju bundar dari tas kertas itu kemudian memberikkannya pada Jhonny.

       Lelaki dengan tinggi nyaris dua meter itu menerimanya dengan binar mata yang kentara jelas, "whoaah, terima kasih Zeyra! Aku bahkan mengira kau lupa."

      "Tentu tidak. Justru ole-ole mu adalah hal pertama yang ku ingat ketika berkunjung ke peternakan sapi." Aku menarik kursi yang biasa ku duduki jika berada disini.

      "Untuk aku dan Jeno tidak ada?" Tanya Jaemin dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah.

        Aku gemas sekaligus kasihan melihatnya, "Jangan sedih, tentu saja untuk kalian ada." Ku keluarkan Yougurt dan susu botol yang sempat ku beli ketika di peternakan sapi kemudian memberikan pada duo J itu.

        "Zeyra memang terbaik." Jaemin langsung membuka tutup botolnya kemudian meneguk isinya hingga tersisah setengah.

     "Apa kau tidak membeli ole-ole berupa camilan?" Tanya Jaemin lagi.

      PLAK

      "Sudah dikasih susu malah tanya yang lain." Jeno menjitak kepala Jaemin.  

      "Aku kan hanya bertanya." Lelaki tampan berdarah asli Korea itu mengelus sisi kepalanya.

       Aku terkekeh, sangat rindu dengan perdebatan kecil mereka, "sorry Jaem, camilannya habis dimakan di hotel." Aku ku.

        "Aku juga punya ole-ole untuk kalian!" Leah berseru heboh. Tampak bersemangat mengeluarkan gelang-gelang yang sempat ia beli di toko souvenir ketika hari pertama kami tiba.

Unwanted StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang