✨GERVANA ; 17

71 7 0
                                    

'MANA MUNGKIN AKU MENOLAK MENDEKATIMU JIKA SEMESTA MEMBERIKU KESEMPATAN.'
-Gervan-

HAPPY READING


   SIANG ini Gervan dan teman-temannya sedang berkumpul di atas rooftop seperti biasa. Perut mereka sudah terisi penuh dan saat ini mereka sedang duduk-duduk santai. Yofian, laki-laki itu sedang menonton YouTube dengan Rasya. Dia tampak tenang setelah dicekoki vidio-vidio teori konspirasi dunia oleh Rasya.

Sedangkan Halzen, laki-laki itu memejamkan matanya sejenak. Rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya setelah kekenyangan. Kemudian disusul dengan Nalan yang menguap lebar.

Gervan yang mulai bosan memutuskan untuk memandang lingkungan sekolah dari atas sini. Langkah lebarnya mulai mendekati pagar rooftop, lalu ia menopang tubuhnya dengan kedua tangannya.

Matanya mulai mengedar ke seluruh sudut sekolah yang dapat terlihat dari sini. Mulai dari seorang siswa yang terlihat sedang menjahili kucing sekolah, siswi-siswi yang asyik bergosip, anak-anak urakan yang berkeliling hendak memalak Adik kelas dan masih banyak lagi.

Namun, titik terakhir yang menjadi daya tarik di mata Gervan adalah seorang gadis yang berjalan seorang diri di lorong kelas. Rambut panjangnya bergerak kesana kemari beriringan dengan langkah kaki mungilnya. Wajahnya yang cantik sedemikian rupa terlihat sangat mencolok diantara yang lain.

Melihatnya sudut bibir Gervan tertarik ke atas. Rasa kagum atas ciptaan Tuhan yang satu itu tidak ada habis-habisnya bagi Gervan. Kekehan singkat meluncur begitu saja dari bibir Gervan ketika gadis itu hampir menabrak Guru BK.

Setelah cukup lama berjalan, gadis itu tertangkap memasuki ruang perpustakaan. Entah buku apa yang dia cari di dalam sana, yang pasti hal itu berhasil menarik rasa penasaran Gervan.

Tanpa membuang waktu, Gervan berbalik badan dan berjalan menuju tangga rooftop. Namun sebelum itu, Yofian menjeda vidio yang sedang berjalan dan menghentikan pergerakan Gervan.

"Lo mau kemana, Ger? Ini piring lo belum diberesin!" teriak Yofian.

Gervan menoleh kebelakang. "Mau ngejer masa depan!"

"Tolong beresin sekalian, ya? Nanti gue kasih bonus!"

Mendengar jawaban Gervan, Rasya dan Yofian hanya bisa menggelengkan kepala heran. Tanpa ditanya pun mereka tahu kemana Gervan akan pergi. Masa depan. Itu adalah sebutan yang Gervan berikan untuk Nasya. Lucu. Gervan seyakin itu kalau Nasya adalah masa depannya.

Disinilah Gervan sekarang. Duduk di kursi baca dan menyembunyikan wajahnya menggunakan buku yang ia ambil secara asal. Hal itu Gervan lakukan agar Nasya tidak menyadari kehadirannya. Gadis itu duduk di tempat yang tidak jauh darinya. Gervan duduk di sudut ruang baca, sedangkan Nasya duduk di tengah-tengah ruang baca.

Sesekali Gervan menurunkan buku yang ia pegang untuk mengintip Nasya dengan malu-malu. Gadis itu tampak fokus membaca buku novel yang Gervan sendiri tidak tahu apa genrenya. Tapi kalau tidak salah ingat, Nasya itu suka sekali dengan genre horor dan fantasy.

Suasana di dalam perpustakaan cukup sepi, karena hanya hanya diisi oleh siswa/i yang memiliki kepentingan saja. Diantara mereka pun ada yang sudah pergi setelah mendapatkan buku yang mereka cari.

Gervan terlalu dalam memandangi Nasya hingga tidak sadar bahwa seseorang tengah berjalan mendekati Nasya. Awalnya Gervan tidak tahu, tetapi setelah mengenali suara lewat sebuah sapaan singkat, Gervan langsung melirik ke arah sumber suara.

GERVANA (Impian Kecil Gervan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang