Hari ini Galuh menyimbukkan diri dengan membaca. Banyak buku ensiklopedia, novel serta puisi-puisi yang sudah ia lahap di ruang tengah. Tangguh hanya duduk sembari mencoba memaknai sajak-sajak puisi pada salah satu buku yang tengah ia baca. Kepalanya pusing, karena ia tak terlalu menyukai puisi.
Di hari itu juga, semua orang sibuk bersih-bersih rumah. Bi Ratmi adalah yang paling repot. Ia harus menghidangkan beberapa makanan kesukaan untuk seorang tamu yang akan hadir beberapa saat lagi. Dari pagi tadi ia memasak beraneka makanan.
Melihat Bi Ratmi yang super sibuk, Tangguh meminta izin kepada Galuh untuk membantu. Galuh mengangguk setuju. Sesampainya di dapur, Tangguh langsung menanyakan apa yang bisa ia bantu. Bi Ratmi tersenyum dan meminta Tangguh mencuci beberapa piring yang kotor di wastafel. Dengan senang hati, laki-laki itu melakukan perkerjaan tersebut.
"Memangnya tamu yang akan datang ini siapa? Mengapa kalian sibuk sekali menyambutnya?" tanya Tangguh sambil mencuci gelas yang kotor.
Bi Ratmi mengaduk-aduk daging sapi yang sudah hampir matang di kuali. "Namanya Orion. Dia anak kolega bisnis Tuan Pradipta. Tuan Pradipta itu sangat dermawan. Dia akan menjamu semua tamu yang datang baik ke sini ataupun ke rumah utama dengan spesial, termasuk memasak makanan yang tamu-tamunya inginkan."
Tangguh meniriskan gelas yang telah ia cuci ke rak piring. "Mengapa ia datang kemari? Dia ingin mengunjungi Galuh ya?"
Bi Ratmi tersenyum dan menoleh ke arah Tangguh. "Sepertinya Iya. Sudah lama sekali dia tidak menemui Nona Galuh."
Tangguh mengelap tangannya dengan kain serbet. "Teman Galuh kah?" Tangguh kembali bertanya.
Bi Ratmi meniriskan Rendang sapi yang matang ke sebuah mangkuk kaca berukuran besar. "Lebih dari teman. Mau dengar ceritanya?"
Tangguh mengangguk. "Jika Bibi bersedia menceritakannya. Dengan senang hati aku akan mendengarkan."
***
Sepenggal kisah antara Orion dan Galuh dari sudut pandang Bi Ratmi.
Orion Lazuardi namanya. Dia anak bungsu dari salah satu kolega bisnis Pradipta. Dia seusia dengan Galuh, keluarga Orion dan Pradipta itu sangat dekat. Bahkan mereka sering menitipkan Orion di rumah utama, karena Orion sangat akrab dengan Galuh sedari kecil. Mereka berdua tumbuh dan terus berteman. Hingga kedua keluarga itu memiliki rencana untuk menjodohkan mereka.
Orion itu baik, cerdas, dan rendah hati. Ia berkarisma. Ia amat menyayangi Galuh sedari kecil. Baginya, Galuh lebih dari sekedar teman. Cita-cita anak itu adalah menjadi suami untuk Galuh. Kami sangat terhibur saat ia mengatakan impiannya itu. Apalagi Pradipta. Bisa kau bayangkan? Saat itu usia Orion menginjak enam tahun.
Kami kira ia hanya bergumam dan bercanda, ternyata tekadnya untuk menikahi Galuh kuat sekali. Ia bahkan menempuh sekolah penerbangan untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang pilot. Saat ditanya mengapa ingin menjadi pilot, jawaban Orion sederhana namun bermakna, Ia ingin hidup kaya dan makmur bersama Galuh, Ia malu jika Galuh hidup susah bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Flower
FanfictionAbout time barred between Them Sinopsis singkat: Ini adalah kisahku. Kisah bagaimana sebuah peristiwa di luar logika terjadi. Bisa kau bayangkan? Aku tak sengaja terdampar di tahun 1970 dan bertemu seorang gadis yang diasingkan keluarganya karena pe...