cinco;reglas familiares

106 11 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙


Mereka semua berkumpul, semuanya ada, dan Julia duduk di antara Justin dan Sammuel, karena hanya mereka yang mungkin Julia percaya.

Semuanya memperkenalkan diri masing masing, dan uniknya, masing masing nama mereka memiliki angka, seperti Sammuel, namanya Sammuel Panca Lionel Zurzolo, dan Panca artinya lima, jadi Sammuel anak ke lima.

Entah kebetulan atau apa, nama Julia pun memiliki angka, Julia Astha, Astha artinya delapan.

"Karena kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Maka kamu harus menaati peraturan yang ada" Jelas Holland lalu Ricky memberikan secarik kertas pada Julia.

"Tempelin di kamar, biar inget" Ujar Ricky.

Julia membaca aturan satu persatu.

Rules!

1. Makan tepat waktu
2. Tidak boleh berbicara sembarangan
3. Menjaga attitude
4. Tidak boleh keluar rumah
5. Ikuti perintah yang lebih tua
6. Jangan membantah

"Tunggu! Kok gak boleh keluar rumah? Gue gak sekolah dong" Tanya Julia tak percaya.

"Heem. Tidak boleh sekolah" Jawab Justin.

Julia melotot tak percaya. "Kalo gue gak sekolah nanti masa depan gue kaya gimna jir?!" Ujar Julia.

"Empat aturan udah di langgar" Ujar Jay tiba tiba.

"Hah?" Bingung Julia. "Kalian boleh ngasih aturan apapun asalkan boleh sekolah ya??" Tawar Julia.

Mereka semua tampak berfikir bersama. Mungkin memang tidak apa apa jika Julia bersekolah, hanya saja mereka takut identitasnya terkuak di kota ini.

"Nanti saya pertimbangkan" Ujar Holland.

Julia tersenyum senang. "Tapi gue punya satu permintaan" Ucapnya membuat semua atensi menatapnya.

"Gue panggil kalian abang" Ujar Julia yang di anggukki oleh semuanya terkecuali Altar dan Petter tentunya. "Oh iya, dan jangan terlalu formal" Lanjutnya.

"Of course sweety.. " Ujar Justin yang mengusak rambut Julia dengan gemas. Justin memang selalu ingin memiliki adik perempuan.

༶•┈┈⛧┈♛

"Tetap cari kelemahan Zurzolo!" Perintah seorang pria dengan setelan formalnya.

"Maaf tuan, tapi menurut hasil pencarian, Zurzolo memang bersih, dan tidak ada yang menjadi kelemahan mereka" Jelas salah seorang pesuruh.

Andrew mengerang kesal. Kenapa musuhnya tidak memiliki kelemahan sama sekali? Apakah ia harus melawan secara langsung?

"Zurzolo.. Zurzolo.. Zurzolo.. Bajingan" Kesalnya.

"Saya tidak ingin mendapatkan laporan lagi bahwa Zurzolo tidak memiliki kelemahan!" Tegas Andrew.

"Ba-baik tuan"

Andrew menghela nafas jengah. "Francisco yang akan menang, Zurzolo. Ingat itu"

༶•┈┈⛧┈♛

Julia tengah bersantai di kamarnya, sepertinya tidak bersantai, ia tengah mencoba beberapa makeup yang terpajang di meja rias.

"Widih cantik banget gue buset" Ujar Julia dengan bangga.

"Emang sih, manusia kayak tuh langka di dunia, karena siapa lagi coba cewek secantik ini kalo bukan gue"

Jay yang mendengar kata kata narsis Julia langsung meringis. "Narsis" Cercanya.

𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang