‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙
Saat nya Julia memasuki sekolah barunya. Banyak harapan yang simpan di sekolah ini. Entah tentang teman yang baik dan terhindar dari seluruh ancaman bahaya.
"Halo! Nama saya Julia Astha Zurzolo, salam kenal"
Semuanya terdiam tapi Julia malah tersenyum lebar pada Damian yang duduk di kursi paling sudut.
Julia berjalan menuju Damian dan menyapanya membuat orang orang disana terheran heran.
"Cih! Sokab lo!" Cerca Damian.
"Gue turunin gaji lo tau rasa!"
"Mohon maaf tuan putri"
༶•┈┈⛧┈♛
Ini sudah menginjak awal Desember. Seluruh Zurzolo sudah merencanakan liburan pada saat tahun baru nanti.
"Liburannya mau kemana?" Tanya Jay sambil mengusap kepala Julia meski tangannya dan matanya fokus pada layar tab di atas pahanya.
"Em.. Swiss udah, apalagi ya? Kayaknya gue pengen ke Paris deh. Gue pengen ukur tinggi menara Eiffel sama badan gue. Pasti tinggian gue"
Sontak saja mendengar hal itu, Sammuel segera menoyor kepala Julia cukup keras membuat sang empu kesakitan.
"Ish!"
"Heh! Udah tau lo tuh pendek! Pake sok sokan mau ukur tinggi lo sama menara Eiffel! Sehat lo?" Sinis Sammuel yang mengundang gelak tawa dari yang lainnya membuat Julia berdecak kesal.
"Ish! Siapa tau tinggian gue, lo do'ain aja sih!" Kesal si bungsu.
"Okay, emangnya lo mau berangkatnya kapan?" Tanya Justin yang lebih terkesan sebagai tawaran.
Jari telunjuk yang menempel di dagu kecil Julia menandakan ia sedang berfikir dengan mata yang menatap langit langit rumah. "Sebelum tahun baru sih kayaknya, nanti langsung tahun baruan disana" Jelasnya.
Holland mengangguk. "Yah, boleh juga. Kita berangkat lima hari sebelum tahun baru. Siapkan semuanya Jay" Jelasnya sembari menitah Jay yang memang selalu mengurus pepergian mereka.
"Okay"
Mereka pun kembali fokus menonton serial kartun di televisi. Jika begini, Julia benar benar merasakan kehangatan didalam sebuah keluarga. Ia harap tak akan ada yang berubah, tetap seperti ini.
"Asu!"
Kata itu keluar secara spontan ketika Julia tiba tiba mendapatkan satu buah sweater yang dilemparkan secara tiba-tiba. Julia yang kesal menatap sang pelaku yang kini sudah duduk dan meminum jus wortel miliknya.
"Lo apa apaan sih bang?!" Kesalnya yang memukul bahu Altar dengan cukup keras.
"3 Desember" Jawabnya. "Heather " Lanjutnya lagi.
Julia terdiam untuk mengingat tapi sesaat lagi ia teringat dan tersenyum hingga memperlihatkan seburat rona merah di pipinya.
"Ehek! Romantis amat dah lu!" Ujar Julia yang kembali mendorong bahu Altar.
Mengamati hal itu, Ricky mendengus. "Lo susah seneng nge aniaya orang ya?" Pikirnya dengan menatap Julia heran.
"Itu namanya love language masa lo gak tau sih?!" Cerca Julia lalu kini memeluk sweater abu abu pemberian Altar itu.
"Bisa gitu juga ya lo?" Pikir Jay menatap Altar namun yang dilihat hanya tersenyum tipis.
Mereka pun kembali menatap televisi meski beberapa dari mereka menatap laptop, tab, atau bahkan ponselnya masing masing. Namun gebrakan pintu membuat mereka mengalihkan atensinya cepat, dan ya, mereka baru menyadari satu anggota yang tak ada yaitu Petter.
Petter datang dengan bercak darah di sekujur tubuhnya dan tak lupa ocehannya yang tak pernah berhenti. Tidak mengindahkan tatapan seluruh saudaranya, Petter malah duduk disamping Julia yang sudah mulai mendekatkan diri pada Jay karena sudah takut melihat penampilan Petter yang awur awuran itu.
Yang lebih tua mendekati, bahkan mengerti jika Julia ketakukan jadi dia duduk ditengah tengah Julia dan Petter.
"Adek.."
Mendengar itu, dengan cepat Julia juga Ricky menatap Holland dan memberinya tatapan tanya meski Holland tak melihat mereka berdua. Bukankah panggilan itu hanya diberikan pada Julia sebagai bungsu dan pada Ricky sebagai bungsu dari laki laki.
Holland yang tak menyadari perasaan kedua adiknya yang lain hanya mengusap wajah Petter yang masih penuh darah.
"Kenapa? Ada apa? Sini cerita"
Peruntunan kata yang begitu lembut itu membuat Julia menekuk alisnya dan semakin mendekatkan diri pada Jay dan mencoba menatap ke arah lainnya.
"Ish! Ngeselin banget Adiwiguna! Kan mereka udah tanda tangan kontrak, tapi malah kayak gitu! Anjing banget gak sih bang?! Lo kesel gak sih?!"
Yang ditanya tersenyum saja dan mengusap kepala Petter lembut. "Ya, keluarga mereka emang gak bisa dipercaya. Udah, sekarang mandi dulu, kasian Julia tuh serem liat abangnya" Jelasnya membuat Petter menatap Julia yang memang tak menatapnya.
Mengerti keadaan, Petter pun langsung pamit menuju kamarnya untuk membersihkan diri sementara Julia dan Ricky memulai aksi merajuk nya.
Holland yang hendak merangkul Julia ditepis keras oleh sang empu. "Loh?" Julia menatap Holland begitu sinis dengan bibirnya yang maju begitu lucu.
"Abang tuh! Ish! Ngeselin!" Ucap Julia lalu menghentakkan kakinya dan pergi ke kamarnya sambil membawa sweater pemberian Altar tadi.
Melihat aksi Julia. Ricky pun juga berdiri dan menghentakkan kakinya. "Iya! Ngeselin! Yang bungsu siapa sih?!" Sinis nya lalu pergi kekamarnya dan secara bersamaan mereka menutup pintu dengan sangat keras hingga terdengar hingga bawah.
Sammuel yang mengetahui penyebabnya dari tadi hanya tertawa. "Awokawok! Mampus lo bang" Ujarnya.
Holland hanya mengerjapkan matanya bingung dengan kejadian yang tiba tiba ini, sama dengan Jay, Justin dan Altar juga.
"Mereka kenapa anjir" Gumam Jay.
Justin yang sama mengetahui alasannya langsung menghela nafasnya lelah. "Mereka itu cemburu, jealous, iri sama Petter karena disebut adek sama bang Holland padahal kan yang bungsu itu mereka" Jelasnya yang membuat Holland memegang kepalanya panik.
"God.." Gumamnya.
"Hah hah tak tau, mereka merajuk" Ejek Jay kali ini membuat Holland hanya menatap Jay dengan tatapan memelas meminta pertolongan.
"Sorry, brother. Kalo dua orang mah gue mana bisa bantu" Ujar Jake yang menepuk pelan punggung Holland.
"Gue sih, gak mau ya marahan sama Julia" Ujar Altar yang mengerti pasti kakaknya itu akan meminta bantuannya.
Holland menghela nafas lalu menatap Jay dengan sendu. "Gue mau ngurus buat pergi ke Paris, minta bantuan sama Sam aja lah, bang" Jelas Jay yang membuat Holland kesal.
"Gue sita barang barang lo semua ya asu!" Kesal yang tertua membuat para adiknya ketar ketir.
♤♠︎♧♣︎
Doble up buat update yang telattt!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴ
Fiksi PenggemarCerita yang penuh mystery, dan penuh plot twist, ayo baca!! Description👇 ‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙ Apakah kedatangannya hanya menjadikan keluarga ini menjadi hancur? Julia, gadis yang disalahgunakan oleh seorang pria paruh baya bernama Gi...