dos veintinueve;hide

58 8 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙

Cintya masih terdiam. Merasa terancam dan kalah dengan semuanya. Ia marah, kesal dan rasanya ingin mencabik cabik Julia saat ini juga.

Sepertinya emosi yang memuncak membuat Cintya kini memukul kepala Julia dengan tempat makan dengan begitu keras membuat kepala Julia pening.

"Cih!"

Mau tak mau, Julia harus membalas. Ia melempar tempat makannya tepat pada wajah Cintya. Tapi bukannya kapok, Cintya malah melawan Julia dengan semakin brutal hingga Julia tak bisa melawan.

"PERGI LO DARI DUNIA INI, BAJINGAN! LO CUMA ANAK YANG GAK PERNAH DI HARAPKAN LAHIR!"

Cintya mulai mencekik Julia. Rasanya rasa sakit yang malam itu Julia rasakan kembali hadir. Ia kesulitan bernafas lagi.

Susah payah Julia melawan tapi kekuatan Cintya kuat. Namun pada akhirnya ia bisa. Ia telah melepaskan cekikan Cintya.

"JANGAN HARAP LO BISA BAHAGIA LAGI-"

Plak!

Satu kali tamparan cukup membuat Cintya terdiam tenang tak berbicara meskipun masih meraung menangis.

"Sikap lo yang kayak gini cuma buat rugiin diri lo sendiri" Jelas Julia dengan nafas yang masih sulit di atur. "Sadar! Lo gak akan selamanya ada di atas! Lo gak akan selamanya jadi sempurna"

Cintya masih saja duduk di lantai dan menangis sakit. Entah sakit apa yang dideritanya, entah sakit hati karena kehilangan semuanya terutama Kaisar, atau sakit karena ia merasa gagal dalam semua hal.

"Semua orang harus ngerasa gagal dan menang! Turunin ego lo! Cuma nyakitin diri aja tau gak!" Kesal Julia. "Belajar-"

"GUE UDAH BELAJAR!" Teriak Cintya masih dengan tangisannya. "Gue udah belajar.. Gue juga udah capek belajar.. Gue cape sama tuntutan semuanya.. Gue gak peduli lagi sama apapun, asal gue bisa jadi sempurna"

Julia terdiam mendengarkan Cintya yang masih mengoceh tak jelas. Sampai saat ini Julia dapat menyimpulkan, bahwa Cintya hanyalah korban harapan keluarga.

"Dengerin gue!" Titah Julia namun tak digubris oleh Cintya. "Gue bilang dengerin gue!"

Cintya terdiam. "Gak semua bisa lo capai! Gak semua bisa lo miliki! Sekali lagi gue ingetin, belajar dewasa! Jangan bawa orang lain kedalam keterpurukan lo! Malu maluin diri sendiri" Cerca Julia.

Julia melepas ikat rambutnya yang memang sudah mulai tak terbentuk, lalu ia merapihkan rambut Cintya dan mengikatnya hingga terlihat lebih rapi namun terlihat nampak bekas penganiayaan disana, seperti luka cekik ataupun cakar.

"Biar sekalian orang orang tau luka lo yang sebenarnya"

Julia pergi dari sana dengan langkah cepat. Bukan apa apa, ini karena ia lelah saja. Lelah setelah beberapa masalah yang ia lewati, ia juga belajar, bahwa yang memiliki luka bukan hanya dirinya.

"Ju-julia.. Em.. Dipanggil ke ru-ruang bk" Ujar salah seorang murid yang terlihat ketakutan karena memang ia juga melihat kejadian tadi.

Julia tersenyum lembut. "Hm, thanks "

༶•┈┈⛧┈♛

𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang