dieciocho;come to pn

64 8 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙

Kini Kairo tengah bingung, antara benar benar mengakui atau masih berpura pura bohong pada Julia. Tapi, kakaknya bilang ia biarkan saja, toh mereka juga sudah menemukan kelemahan keluarga Zurzolo.

"Argh!"

"Percuma juga gue bohong lagi. Damian udah ngasih tau semuanya! Fuck! "

Ya mau bagaimana lagi. Memang semuanya sudah terjadi. Tapi rasanya, ia ingin membalas dendam, entah karena identitasnya sudah diketahui atau karena hal lain mungkin. Tapi Kairo tetaplah Kairo yang akan melakukan apapun yang ia mau.

༶•┈┈⛧┈♛

"Apa sih anjir Sammuel bajingan! Lo ngapain sih pake skincare gue coba!" Bisik Julia dengan nada kesal karena ia tak ingin di hukum gara gara ia berbicara kotor.

"Gue bilangin, lo ngomong kasar" Ancam Sammuel yang membuat Julia panik.

"Lo jangan gitu lah.. Gue kan.. Cuma bercanda, pake aja pake" Ujar Julia dengan senyum lembutnya.

Sammuel pun membawa satu toples kecil masker wajah dan membawanya keluar masih menatap Julia dengan sengit namun yang ditatap hanya terdiam heran.

Sammuel membuka pintu berjalan satu langkah keluar lalu menatap Julia dengan wajah smirk nya, namun yang di tatap hanya membalas tatapan itu dengan heran.

"Apaan sih gak jelas" Gumam Julia.

"ABANG! TADI SI JULEI NGOMONG KASAR BANG!"

Gawat. Julia dalam bahaya. Ia langsung berlari menghampiri Sammuel lalu menginjak kakinya sebagai kode.

"GAK BANG! HOAX DIA BANG!" Teriak Julia.

"HALAH! BOCAH KAYAK LO MANA BISA DI PERCAYA!" Itu Ricky yang menyahut membuat Julia meringis.

"DIA INJEK KAKI GUE BANG!!" Teriak Sammuel.

"APA SIH AN-DUH! ORANG GUE GAK NGINJEK KAKI LO! PEDE BANGET!" Balas Julia ketar ketir namun masih menginjak kaki Sammuel.

Tiba tiba sekilat flash camera membuat Julia dan Sammuel dengan spontan menatap ke samping mereka dan ada Petter yang sebelumnya memoto mereka.

Julia menatap Petter tak percaya sedangkan Sammuel tertawa jahat. "Good boy, Petter.." Gumamnya.

Tiba tiba. "BANG GUE PUNYA BUKTI!!" Teriak Petter yang berlari menuju ke lantai bawah diikuti oleh Julia.

"GAK BANG!" Sahut Julia yang sibuk berlari. "Bang ih! Hapus!" Pintanya yang masih mengejar Petter.

"Gak! Wle!"

Tak pernah Julia sangka Petter memeletkan lidahnya begitu saja. Itu  membuat dirinya semakin menjadi jadi.

Holland, Jay, Justin, dan Altar yang bersantai hanya menggeleng dan terkekeh, sementara Ricky tertawa terbahak, dan Sammuel memantau di lantai atas dengan maskernya.

Kalian tau? Ini benar benar kejadian yang amat sangat langka. Siapa yang bisa mencairkan seorang Petter seperti ini? Selain Julia dan Lia.

"Lo!" Kesal Julia dengan mata yang memelototi Petter.

"Apa?" Tanya Petter dengan nada yang menantang.

Julia berjalan menuju dapur yang masih terlihat di ruang TV. Dia membuka kulkas lalu meminum satu kaleng soda.

"Kita bikin kesepakatan" Ucap Julia membuat Petter heran dan penasaran.

"Kita suit aja bang! Kalo gue menang, lo hapus, kalo lo yang menang, terserah lo deh mau apa" Jelas Julia.

𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang