seis;sueño y realidad

93 13 0
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎☽༓・*˚⁺‧͙

Bagi dunia Mafia, tidak ada yang gratis. Semuanya harus dibayar.
Bagi dunia Mafia, tidak ada yang berperasaan. Semuanya berdasarkan pemikiran.
Dan anda, hanyalah boneka bagi kami. Menjadikan dirimu sebagai keluarga bukan hal yang gratis. Bukan atas dasar kasih sayang.
Maka, matilah sebagai pembayaran

"Lia?"

Gadis itu terbangun dengan deru nafas yang cepat dan tak teratur. Keringat dingin bercucuran semenjak Julia dipindahkan ke kamarnya.

"Bang..?"

Jelas sekai di dalam mimpi Julia, bahwa ketujuh orang di hadapannya ini mengatakan hal hal tentang Mafia, dan hendak membunuh Julia karena menjadikannya sebagai adik.

"Are you okay, baby?" Tanya Justin lembut.

Ricky membawakan tisu dan mengelap pelipis Julia yang penuh dengan keringat.

Julia masih diam, masih mencerna semuanya. Apakah yang di dalam mimpinya merupakan sebuah pertanda? Apa sebuah kebenaran?

"Atas dasar apa kalian jadiin gue sebagai keluarga?" Tanya Julia.

Semuanya terdiam menatap Julia heran. "Kita, cuma pengen adik perempuan" Jawab Ricky.

Julia menatap Ricky. "Kalian.."

"Jangan dipikirkan lagi nona Zurzolo, anda sudah resmi menjadi keluarga kami. Apa lagi yang anda ragukan?" Tanya Petter.

Sammuel menginjak kaki sang kembaran. Bisa bisanya Petter bicara demikian tepat di depan Julia hingga gadis itu terlihat murung.

"Um.. Semuanya, bisa keluar terlebih dahulu? Sa-abang mau bicara sama adik kecil abang ini" Ujar Holland dengan lembut.

Semuanya dengan otomatis keluar dengan ekspresi yang tak bisa di gambarkan. Mereka baru pertama kali melihat Holland semanis itu.

Holland mengusap surai Julia dengan lembut. "Lia kenapa? Tadi anemia nya kambuh ya?" Tanya Holland lembut yang di anggukki oleh Julia.

"Kita, jadiin kamu sebagai keluarga, karena kita tulus, pengen punya adik perempuan, kebetulan, kamu mirip sama seseorang" Jelas Holland.

"Siapa?" Tanya Julia.

Holland tersenyum. "Dia.. Semacam sepupu yang kita anggap sebagai adik. Dulu dia masih kecil sekitar lima sampai enam tahun" Jelasnya.

"Namanya?" Tanya Julia penasaran.

"Namanya Lia, Lia Monica Astha Zurzolo. Itu sebabnya, ada sebagian yang kadang manggil kamu Lia" Jelas Holland.

Julia terdiam. "Apa semuanya udah nerima gue?" Tanyanya.

Holland mengangguk. "Gimana soal bang Petter?" Tanya Julia.

"Dia.. Dia yang paling dekat dengan Lia, dia pasti menerima, tapi mungkin butuh waktu" Jelas Holland dengan lembut.

"Tapi Hp-"

Holland menunjuk ke atas nakas yang terdapat kotak handphone baru untuk Julia. Yah, kejadian saat itu, pasti Holland akan mengetahuinya.

"Wah.. Makasih bang" Ucap Julia sambil mengambil handphone barunya.

"Kalo kamu masih sakit, besok jangan dulu sekolah ya"

"Gak! Gue udah sembuh kok bang" Jawab Julia sambil menyengir.

𝐃𝐈𝐒𝐓𝐑𝐔𝐓𝐓𝐎 (𝙼𝙰𝙵𝙸𝙰 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈) || 엔하이픈 ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang