BAB 16

9.8K 332 1
                                    

Hari ini hari Minggu, di pondok pasantren Al - Huda biasanya para santri akan melakukan aktivitas yang namanya piket, nah mereka akan membersihkan asrama mereka sendiri dan juga terkadang ada yang melakukan piket di ndalem nah yang ini biasanya setiap hari.

" Assalamualaikum umi... "
Salam Ning Zahra ketika memasuki ndalem

" Waalaikumsalam Ning "
Jawab umi Diana dengan sopan dan ramah

" Umi lagi ngapain? "
Tanya Ning Zahra

" Gak ada Ning, umi lagi lagi masak bubur untuk Zian dan a- "
Ucapan umi Diana terpotong tatkala hampir saja mulutnya menyebutkan nama menantu kesayangannya itu

" Sama siapa lagi umi? "
Tanya Ning Zahra yang bingung

" Aisyah ya Aisyah maksud umi Zian dan Aisyah "
Jawab umi Diana yang membuat Ning Zahra tidak curiga sama sekali

" Kalau gitu biar Zahra aja yang antar ke kamar Gus Zian "
Minta Ning Zahra

" Gak papa Ning, biar umi aja yang antar lagian ada yang ingin umi bicarakan dengan Zian "
Tolak umi Diana dengan sopan

Kacau semuanya kalau sempat ning Zahra melihat Aza dan Gus Zian tidur sekamar.

" Assalamualaikum umi!! "
Salam seorang santri dari luar sana dengan suara yang tampak khawatir.

" Waalaikumsalam "
Jawab umi Diana dan disusul oleh Ning Zahra, mereka berdua keluar dari ndalem dengan buru - buru.

" Ada apa nak Zoya? "
Tanya umi Diana

" I- itu umi Aza kayaknya kabur dari pasantren "
Ucap Zoya dengan terbata - bata

" Kabur? "
Tanya Ning Zahra

" Cih! Anak itu memang pembuat onar, selalu saja dia buat masalah disini "
Cibir Ning Zahra

" Gak boleh begitu Ning, kita gak tau alasan aza melakukan itu semua "
Nasihat umi Diana

" Iya umi maaf "
Jawab Ning Zahra

" Yaudah makasih Zoya, nanti umi kabarkan ke Gus Zian "
Ucap umi Diana yang kemudian membuat Zoya menganggukkan kepalanya tanda mengerti

" Baik kalau gitu saya permisi umi, Ning assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

.............


" Gus Aza balik ke asrama ya? "
Tanya Aza yang meminta izin

" Disini aja sayang... "
Ucap Gus Zian meminta agar istrinya disini saja

" Nanti kalau yang lainnya curiga gimana Gus? "
Tanya Zoya khawatir

" Kalau curiga tinggal kita kasih tau sayang, lagian kita tidak berbuat zina"
Jelas Gus Zian sambil mengusap lembut kepala Aza yang terbalut Khimar

" Tapi... Aza belum siap "
Jawab Aza dengan menundukkan pandangannya

Gus Zian yang paham kemana arah bicara istrinya itu langsung memeluk tubuh mungil Aza dan membawanya ke dalam pelukannya.

" Yaudah nanti kamu kembali ke asrama setelah acara piket selesai "
Ucap Gus Zian

" Baik Gus "
Jawab Aza dengan semangat di dalam pelukan Gus Zian

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang