BAB 36

7.3K 220 0
                                    

" kita mau kemana sih Ning? Dari tadi kita asik mondar mandir tapi gak ada tujuan yang pasti "
Kesal Aza ketika dirinya merasa dikerjain oleh Ning Aisyah

" Heheheh maaf kak, ini saya pertama ke pasar yang banyak jajan gini, saya bingung mau beli apa banyak banget ni makanannya "
Jawab Ning Aisyah yang melihat penjual apapun ada disana

" Ya Allah... "
Ucap Aza menepuk pelan dahinya

" Ning mau makan apa? "
Tanya Aza memastikan supaya tidak mondar mandir lagi

" Itu yang digulung gulung apa itu kak? Kayaknya enak deh "
Tanya Ning Aisyah ketika melihat sebuah gerobak telur gulung

" Itu telur gulung, mau? "
Tanya Aza

" Mau mau, ayo kita beli "
Akhirnya Ning Aisyah menemukan tujuannya yaitu telur gulung, ia menarik tangan Aza dan mendekati gerobak itu.

" Em... Biasanya beli berapa ya kak? "
Tanya Ning Aisyah yang tidak paham harus beli berapa

" Semau Ning aja "

" Kakak mau? "

" Nggak Ning aja saya gak selera "
Jawab Aza dengan menampilkan senyumannya

" Kenapa? Kak Aza mau yang lain? "

" Gak nih pesan aja Aza kenyang "
Jawab Aza

Ning Aisyah menganggukkan kepalanya dan memesan telur gulung sebanyak 5 ribu.

Sembari menunggu selesai, Aza berdiri dan melihat suasana pasar itu, ia jadi Dejavu saat jalan jalan dengan Gus Zian ke pasar malam, ia teringat saat itu ia juga membeli telur gulung yang ia titipkan kepada Gus Zian. Andai waktu bisa diputar kembali Aza tidak ingin Gus Zian pergi ke Jakarta.

" Kak? "
Panggil Ning Aisyah yang sudah siap dengan telur gulungnya

" Iya? Udah siap? "
Tanya Aza yang membuyarkan lamunannya

" Udah, kita duduk dimana? "
Tanya Ning Aisyah

" Disitu aja, ada kursi "
Tunjuk Aza kepada sebuah kursi yang terdapat di sana tidak jauh dari mereka

Ning Aisyah mengajak Aza kesini untuk berjalan - jalan, tapi Aza malah banyak diam dan tidak mau membeli apapun. Ning Aisyah rasa tidak ada yang bisa membahagiakan Aza selain suaminya.

" Kak? "
Panggil Ning Aisyah

" Dalem Ning "
Jawab Aza

" Kakak kenapa gak beli apa apa? Nanti kakak nyesal loh, susah tau keluar pasantren gini "
Ucap Ning Aisyah setelah menelan sisa kunyahannya

" Hahahaha gak papa Ning, saya lagi gak mau apa apa aja, tiba tiba saja rindu Abang dan kakak saya "
Ucap Aza menatap ke bawah tanah

" Rindu? Padahal kakak baru pisah sama mereka 5 hari yang lalu, tapi udah rindu berat kayaknya "

" Iya Ning saya akan selalu rindu kepada mereka "
Jawab Aza tersenyum ke arah Ning Aisyah

" Gak papa nanti Aisyah bilang ke Abi supaya mereka ke pasantren "

" Gak! Tolong minta izin sama Abi boleh gak saya ke Jakarta? Saya ingin tinggal sama mereka "
Pinta Aza seraya menggenggam tangan Ning Aisyah

" Tinggal disana? Terus mas Zian gimana? "
Tanya Ning Aisyah

" Sebentar, saya cuman tinggal sebentar aja Ning disana "
Bujuk Aza kembali

" Nanti biar Aisyah coba kak "

" Na'am Ning, Syukron "

Setelah berbincang sedikit, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang, sopir yang tadi mengantar mereka harus kembali, karena mengantar Abi ke suatu tempat. Jadi sekarang mereka dijemput oleh ustadz Ahsan.

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang