BAB 39

8K 235 3
                                    

Seorang gadis, ralat dirinya sekarang bukan lagi seorang gadis, melainkan calon ibu dari anak yang sedang iya kandung. Sekarang ia sedang menatap langit - langit rumah sakit, seakan - akan semuanya bisa ia curhat kepada mereka. Tapi dirinya hilang arah, sungguh ia ingin menjadi seorang gadis lagi.

Gambar hanya untuk pelengkap saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar hanya untuk pelengkap saja

Gus Zian yang melihat keadaan Aza jadi merasa bersalah, tadi ia memang sangat kasar kepada istri mungilnya itu. Seharusnya ia berterima kasih kepada Aza telah mau menerima dirinya disaat kondisi seperti ini, terlebih ia sekarang mengandung buah hatinya.

Gus Zian mendekat menghampiri Aza, sang empu yang mengetahui Gus Zian mendekati dirinya segera menghapus air mata yang mengalir dan membalikkan badannya menghadap kanan.

" Aza? "
Panggil Gus Zian lembut

Aza yang mendapat panggilan dari Gus Zian tak menggubrisnya, ia hanya menangis dalam diam seraya sesekali menghapus air matanya.

" Udah dong marahnya, kasian baby nya nanti "
Ucap Gus Zian mengelus kepala Aza yang tertutup Khimar

" Maafin mas ya? Tadi mas terlalu kasar, itu karena mas gak mau kamu ke jakarta sayang, mas gak mau kamu kenapa - napa "
Ucap Gus Zian

Aza yang mendekat panggilan sayang dari Gus Zian semakin kencang menangisi dirinya, panggilan itu lama tidak ia dengan dari mulut Gus Zian.

Gus Zian salah paham, Aza tadi keluar pesantren cuman mau mencari mangga muda, ia pengen sekali makan rujak mangga muda, tapi ia berdalih sama satpam itu pergi ke rumah temannya yang baru pulang dari Jakarta. Dan dia tadi ketemu sama bapak - bapak itu untuk menanyakan dimana orang jualan rujak.

" Sayang... "
Panggil Gus Zian membalikkan pelan badan Aza

Aza yang sudah sangat lemas hanya bisa mengikutinya saja, ia tidak punya cukup tenaga untuk melawan dan memberontak Gus Zian

" Maafin mas ya? "
Ucap Gus Zian menggenggam tangan mungil Aza

" Mas udah ingat semua sayang, mas gak akan kecewain kamu lagi, maaf kalau beberapa hari ini mas terlalu kasar itu semua untuk kamu sayang, mas masih belum terbiasa, sekarang mas yakin kamu takdir mas "
Jelas Gus Zian mengecup singkat tangan Aza

" Aza gak sanggup "
3 kata itu mampu membuat Gus Zian takut dan khawatir

" Maksud kamu apa sayang? "
Tanya Gus Zian yang sangat panik

" Aza cerai aja ya sama mas? "

Deg

" Gak! Mas gak mau sayang mas gak mau cerai jangan tinggalin mas, mas cinta sama kamu, maaf kalsunsaya terlalu kecewain kamu "
Ucap Gus Zian bertubi - tubi meminta maaf

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang