BAB 23

9K 271 2
                                    

" assalamualaikum"
Salam Gus Zian ketika sudah memasuki ndalem

" Waalaikumsalam"
Jawab semuanya yang berada disana kecuali Aza yang tidak berada di sana

" Kok pulang cepet nak? "
Tanya kyai Daud yang shock melihat kepulangan Gus Zian yang belum waktunya

" Biasa Abi istrinya ngambek "
Jawab Ning Aisyah

" Kamu sih nak gak jawab jawab telepon Aza, jadinya dia mikir yang aneh aneh "
Timpal umi Diana

" Maaf umi, Zian terlalu fokus dengan pekerjaan Zian yang sudah menumpuk "
Ucap Gus Zian

" Nak... Meskipun sebanyak apapun kerja kamu tetap ingat keluarga kamu walau hanya menelpon saja "
Nasihat kyai Daud

" Na'am abi, Zian salah "
Ucap Gus Zian meminta maaf

" Jangan diulang nak, Aza masih kecil jadi dirinya cepat mikir yang aneh aneh "
Ucap umi Diana

" Bener tu mas "
Timpal Ning Aisyah

" Nggih umi "
Jawab Gus Zian

" Aza mana dek? "
Tanya Gus Zian yang dari tadi tidak melihat keberadaan istrinya

" Asrama mas sama temannya "
Jawab Ning Aisyah

" Kalau gitu apa saya kesana aja? "
Tanya Gus Zian meminta saran

" Suruh kak Aza pulang aja mas, nanti bicara baik baik di rumah aja "
Ucap Ning Aisyah memberi saran

" Yaudah kalau gitu Zian pamit dulu Abi ke kamar, umi Zian naik dulu "

" Iya nak "

" Dek nanti kalau Aza pulang bilang saya di rumah belakang "
Pinta Gus Zian

" Nggih mas "
Jawab Ning Aisyah

..............

Jakarta, 20.18

Ceklek

Seorang pria yang sedang mengurus berkas - berkas yang berada di meja mengalihkan pandangannya ketika melihat seseorang memasuki ruangan yang ia tempati.

" Clara? " — Raka

" Ngapain Lo disini "
Sambung Raka

" Gw dapat kabar kalau pak Zian balik ke kantor "
Ucap Clara yang mendekati Raka

" Itu gak benar "
Jawab Raka dengan cepat

" Raka... Pliss tolongin aku, aku mau bilang sesuatu sama pak Zian sekaligus minta maaf "

" Kamu gak perlu jumpa pak Zian lagi dia udah bahagia sama istrinya "

" Gak!! Dia gak bahagia sama istrinya itu, dia gak ditakdirkan untuk pak Zian "

" Emang kamu tau takdir yang telah Allah tetapkan? "

" Plis deh Raka gak usah bawa bawa agama disini "

" Lah! Tadi mbak sendiri yang mulai bahas takdir "

" Iss jangan nyolot bisa gak! Kamu tinggal bilang aja dimana pak Zian?! "

" Kalau untuk itu pasti kamu udah tau jawabannya "

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang