BAB 33

7K 227 0
                                    

" assalamualaikum semuanya, gimana Zian? "
Salam umi Diana yang kemudian menghampiri Aza

" Umi... "
Lirih Aza yang kemudian menghamburkan dirinya ke pelukan umi Diana

" Iya nak? Kenapa? Aza kenapa nangis nak? "
Tanya umi Diana bertubi - tubi

Ning Aisyah yang melihat tingkah Aza menjadi heran, seharusnya ia senang karena Gus Zian sudah sadar, tapi kenapa ia malah menangis?

" Mas? Kenapa kak Aza? "
Tanya Ning Aisyah kepada Raka, ya Ning Aisyah sudah tergolong dekat dengan Raka, karena dulu Raka itu sering banget jahilin Ning Aisyah pas kecil

" Gus Zian amnesia Ning "
Jawab Raka

Deg

" Amnesia?! "
Tanya Ning Aisyah dengan suara yang sedikit ditinggikan

" Siapa yang amnesia nak? "
Tanya kyai Daud yang mendengar perkataan Ning Aisyah

" A-abi... "
Lirih Ning Aisyah yang menjatuhkan air matanya

Aza yang mendengar kata amnesia kembali menangis terisak - Isak, mengingat suaminya itu tidak lagi ingat kepada dirinya, bahkan momen - momen mereka bersama terhapus dalam pikiran suaminya.

" Nak? Apa maksudnya? "
Tanya kyai Daud kepada Gibran

" Iya sebenanrya ada apa nak? "
Timpal umi Diana lagi yang memandang Arumi

" Gus Zian mengalami amnesia Abi "
Jawab Gibran dengan suara yang susah ia keluarkan

" Apa?! "
Ucap umi Diana yang terkejut dengan penuturan Gibran

" Iya umi, tadi dokter sudah memeriksa, karena pukulan keras di belakang kepala Gus Zian jadi hilang ingatan sementara, hal ini bisa kembali pulih normal seiring berjalannya waktu, tapi butuh waktu yang lama "
Jelas Gibran kepada keluarga Gus Zian

" Ya Allah nak... Terus sekarang Zian gak ingat sama kamu? "
Tanya umi Diana kepada Aza

" Hiks! Gak umi... Mas Zian ingatnya tahun 2020, dan itu Aza belum hadir di kehidupan mas Zian "
Jelas Aza kepada umi Diana

" Terus gimana sekarang nak? "
Tanya umi Diana yang ikut prihatin dengan keadaan menantunya itu

" Tadi mas Zian nanya umi, Abi, sama Ning Aisyah terus, umi sama semuanya masuk dulu nggih mas Zian pasti kangen "
Ucap Aza

" Kamu? Ayo ikut sama sama nak "
Ucap umi Diana menarik pelan tangan Aza

" Gak papa umi, Aza udah masuk tadi, nanti gantian habis itu Aza yang masuk "
Ucap Aza sembari tersenyum.

Kyai Daud tau menantunya itu menahan segala kesedihan yang menimpa dirinya, tangisannya ia sembunyikan di balik senyuman indahnya.

" Yaudah umi sama yang lainnya masuk dulu ya, disini sams Abang dan kakak kamu ya? "

" Iya umi "
Jawab Aza

Ceklek

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

" Wahh anak umi udah sadar rupanya"

" Alhamdulillah umi "
Ucap Gus Zian yang menyalin tangan kedua orang tuanya serta Ning Aisyah

" Gimana keadaan kamu nak? "
Tanya kyai Daud

" Alhamdulillah Abi, saya sudah sehat"
Jawab Gus Zian seraya tersenyum

" Alhamdulillah kalau begitu "
Jawab kyai Daud

" Kenapa kalian tinggalin Zian sendiri disini? "
Tanya Zian sambil memandang satu sama lain

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang