BAB 49

6.6K 208 5
                                    

" maksud dokter apa?! "
Tanya Gus Zian yang naik pitam

" Nak sabar nak sabar "
Ucap kyai Daud menenangkan Gus Zian

" KAN SUDAH SAYA KATAKAN DOK!! SELAMATKAN ISTRI SAYA!!! SEKARANG GIMANA HIDUP SAYA KALAU ISTRI SAYA TIADA!!! SAYA GAK SANGGUP DOK!!! "
Marah Gus Zian yang sudah membludak

" Zian tolong dengan dulu penjelasan dokter "
Ucap Gibran menenangkan

Nala, Zoya dan Ning Aisyah sudah menangis sejadi - jadinya di ujung sana, mereka mengingat momen - komen antara mereka dengan Aza, kini mereka harus kehilangan sahabat yang paling mereka sayangi.

Gus Zian pun menenangkan dirinya dengan menarik nafas dalam - dalam.

" Jadi gimana dok? "
Tanya Arumi agar dokter itu kembali menjelaskan apa yang terjadi

" Bayi nya selamat berjenis kelamin laki - laki, bayinya sangat sempurna dan tidak ada yang salah. Tadi pasien meminta agar bayinya di selamatkan, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan keduanya, tapi mungkin tuhan berkehendak lain, pasien hanya akan bertahan tidak lama lagi jadi kalian harap ikhlas "
Jelas dokter tersebut dengan berat

Bug

Gus Zian terduduk di lantai dengan tidak berdaya, putus sudah hidupnya jika kehilangan Aza, dia menatap buah hatinya yang digendong oleh umi Diana.

" Umi? Biarkan Zian azanin anak Zian"
Pinta Gus Zian kepada umi Diana

Dengan air mata yang terus mengalir umi Diana menyerahkan malaikat kecil itu kepada Gus Zian, saat digendong oleh Gus Zian anaknya tersenyum manis kepada dirinya.

" Senyumnya sama kayak Aza umi "
Ucap Gus Zian tersenyum melihat senyuman anaknya.

Kini setelah kepergian Aza mungkin nantinya, anaknya lah penyemangat hidupnya.

" Allahuakbar Allahuakbar"

Setelah di azan kan oleh Gus Zian bayi tersebut tampak sangat nyaman di pelukan Gus Zian, ia tertidur nyaman dan tenang di dalam pelukan abba nya.

" Jadi anak yang Sholeh ya na? "

Cup

Semua orang yang melihat kandang di depan sana merasa sangat sakit, mereka merasa sangat sedih, kenapa harus Aza yang pergi? Kenapa Allah tidak memberikan kesempatan untuk gadis kecil itu hidup bersama keluarga kecilnya yang baru.

Gus Zian tak sanggup lagi menggendong bayinya karena dirinya akan terus menangis jika menatap lekat sang bayi. Ia menyerahkan bayi itu kepada umi Diana.

Sudah sekitar 2 jam dokter tidak kunjung memberikan kabar kepada keluarga Aza, apakah yang terjadi di dalam sana?

Dokter keluar dengan tergesa - gesa dari ruang operasi yang masih ada Aza di dalam sana.

" Apa yang terjadi dok? "
Tanya ustadz Ahsan yang melihat semua dokter sangat panik

" Tolong ditunggu kabarnya "
Jawab dokter itu sambil berlari kesana dan kemari

" Ya Allah hamba hanya ingin membangun keluarga kecil hamba dengan bahagia, berikanlah kesempatan untuk istri hamba hidup bersama saya dan buah hati kami nantinya "
Monolog Gus Zian meminta kepada Allah

Tak hanya dokter yang keluar mondar mandir saja, tapi para suster juga terus saja keluar dan masuk untuk memeriksa sesuatu.

" sebenarnya ini kenapa? "
Tanya Nala yang sangat khawatir

" saba Nala sabar "
Ucap Ning Aisyah menenangkan

" sus! Ada apa dengan pasien di dalam? "
Tanya ustadz Ahsan menghentikan langkah suster itu

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang