BAB 28

7.1K 215 1
                                    

Keesokan harinya, pagi pagi sekali Aza keluar dari ruangan ICU ingin melaksanakan salat subuhnya, ia melihat disana hanya tersisa Raka saja menunggu Gus Zian dari ruang ICU.

" Pak? Keluarga saya mana? "
Tanya Aza yang tidak melihat keluarganya maupun keluarga Gus Zian disana

" Tadi mas Gibran sama mbak Arumi bawa Abi, umi, dan Ning Aisyah ke rumahnya buat istirahat. Tadinya mau bilang ke mbak, tapi mbak tidur"
Jelas Raka

" Ooo makasih ya pak "
Jawab Aza

" Santai aja mbak gak usah manggil pak, bang Raka aja lagian saya sama Gus Zian lebih tua saya 3 bulan hehehe "

Aza sedikit terhibur dengan perkataan Raka. Raka ingat kalau Gus Zian selalu gak enak pikiran sehari saja tidak melihat senyuman Aza. Rupanya senyuman istrinya memang seindah itu, bak bulan purnama yang bersinar terang.

" Antum mau kemana? "
Tanya Raka yang melihat Aza keluar dari ruang ICU

" Saya mau salat subuh bang, tolong ya saya nitip mas Zian "

" Nggih Ning, saya jaga di dalam "

Aza tersenyum mendengar jawaban Raka. Ia akhirnya percaya dengan perkataan suaminya yang terus membanggakan Raka hingga dulu dirinya cemburu. Rupanya Raka memang sangat baik

" Kalau begitu saya duluan assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

Setelah ditinggalkan oleh Aza, Raka memasuki ruang ICU dan duduk di kursi yang telah disediakan disan.

" Gus? Kenapa ini bisa terjadi? "
Tanya Raka yang sangat sedih sekaligus terpuruk ketika melihat temannya sekaligus bosnya itu terbaring lemah tak berdaya

Biasanya Raka jika berbicara terus ditanggapi oleh Gus Zian, setidaknya meskipun dijawab singkat iya atau gak tapi Gus Zian selalu merespon setiap perkataan Raka. kini hanya suara monitor yang terdengar.

" Gus? Rupanya istri antum beneran mungil dan cantik ya? Kalau antum gak mau lagi nanti buat ana aja "
Ucap Raka yang terkekeh sendiri

Biasanya Gus Zian akan langsung marah jika Raka berbicara seperti itu.

" Gus? Tenang aja, saya bakalan cari sampai dapat pelakunya "
Ucap Raka yang menjanjikan hal tersebut kepada Gus Zian

" Tidurnya nyenyak kali pak "
Canda Raka sekaligus merapikan selimut Gus Zian

" Tidurnya jangan lama lama, kasian tuh bini kamu pak matanya sembab nangisin bapak terus "
Ucap Raka lagi

.......

"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu "

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu "

" Ya Allah ya Rabbi sekiranya hamba engkau uji dengan cara begini, maka ikhlaskan hamba ya Allah, kuatkan hati hamba, karena hamba yakin engkau tidak akan menguji seorang hamba diluar batasnya, dan hamba yakin ini semua mampu hamba lewati. Hamba mohon berilah kesempatan untuk suami hamba, berilah ka kekuatan melawan penyakitnya, panjangkan lah umur suami hamba, hamba yakin semuanya telah engkau atur ya Allah. Aamiin "

Setelah menyelesaikan salatnya, Aza membereskan mukenanya dan keluar dari musholla menuju kembali ke ruang ICU.

Saat ia datang Raka baru saja keluar dari sana.

" Udah solat Ning? "
Tanya Raka

" Alhamdulillah udah bang, Abang kalau mau solat juga boleh biarin Aza jaga lagi "
Ucap Aza

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang