BAB 45

7.3K 202 0
                                    

" Arza ihhhh sini tau capek bunda "
Ucap Aza gemas dengan tingkah ponakannya yang asik memutari dirinya

Aza sekarang sedang berada di rumah jakarta dirinya dulu tinggal, ia kesini bersama Gus Zian untuk mengunjungi Arza, katanya Aza rindu dengan Arza ponakan satu - satunya itu.

" Hahahaha ayo bunda tangkap Arza "
Girang Arza

" Aduh bunda gak bisa kejar Arza list nih perut bunda udah gede nanti dedek bayinya marah "
Ucap Arya menunjuk perutnya yang sudah besar sekali

Kandungan Aza kini sudah menginjak 8 bulan, ia tinggal menunggu 1 bulan lagi untuk menanti kedatangan buah hatinya.

" Emangnya di perut bunda itu apa? Kok besar banget? "
Tanya Arza gemas yang sudah berhenti memutari Aza

" Ini? Ini di dalamnya ada dedek bayi, nanti Arza main ya sama dedek bayinya "
Ucap Aza menunjuk perutnya yang besar itu

" Ooo dedek bayi... Okey! Nanti Arza suruh om Zian beliin banyak banyak mainan buat Arza main sama dedek bayi "
Ucap Arza membuat gerakan tangan seperti memegang mainan banyak sekali

" Hahahaha boleh nanti bunda bilang sama om Zian "
Ucap Aza menarik Arza ke dalam pangkuannya

" Bunda? "
Panggil Arza melihat ke arah Aza yang senantiasa mencium lucuk kepalanya

" Iya? "
Jawab Aza lembut

" Semalam bunda kok jerit - jerit? "
Tanya Arza

Aza yang mendengar pertanyaan dari ponakannya dengan tiba - tiba terlonjak kaget dan membulatkan matanya.

" Jerit - jerit apa sayang? "
Tanya Aza yang kikuk

" Bunda jerit nya kayak gini, mas pelan pelan, terus lagi mas Aza gak kuat gitu gitu "

Perkataan Arza mampu membuat pipi Aza memerah seketika.

" Ihhh pipi bunda kok merah kali? Siapa yang tampar? "
Tanya Arza sambil mengelus pipi lembut Aza

" Se- semalam Arza dengarnya sendirian? "
Tanya Aza menginterogasi

" Heem, semalam Arza pengen ambil robot Arza di bawah, soalnya mama sama papa udah tidur "

" O-ohh Arza gak bilang siapa - siapa kan? "

" Ndak kok bunda, Arza cuman baru bilang sama bunda "

" Bagus, jangan bilang siapa - siapa okey? Janji? "

" Okey! Janji! "

........

Aza tampak suntuk dan bosan ketika Arza sudah terlelap tidur siang, ia jadi bosan tidak ada teman, biasanya jika di pasantren ia ada Nala dan zoya, sedangkan disini ia cuman punya Arza sebagai teman. Gibran, Arumi, dan Gus Zian sedang bekerja.

Yaps, Aza dan Gus Zian ke jakarta karena Gus Zian harus menyelesaikan pekerjaan di kantor pusat, Aza tidak mau melepaskan Gus Zian sendirian hingga dirinya meminta untuk ikut. Ia tidak mau tragedi yang sama terulang kembali.

" Telepon mas Zian Aza kali ya? "
Monolog Aza

" Tapi nanti ganggu gak ya? "
Sambungnya lagi

" Alah gak papa lah, Aza pengen makan bakso soalnya hahahaha "
Ucap dirinya yang membayangkan bakso kesukaannya di jakarta

Tut Tut

" Assalamualaikum mas "

" Waalaikumsalam sayang, kenapa? "

" Emmm Aza bosan sendiri disini "

" Kan ada Arza sayang "

" Arzanya udah tidur "

TAKDIR AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang