Saat itu adalah malam yang gelap. Aku setengah berlari, ketika mulai menyusuri jalanan yang dingin dan gelap. Beberapa lampu jalanan disekelilingku tidak menyala.
Instingku terus-terusan memperingatkan aku untuk berlari.
Aku mencoba untuk terus be...
Suara gemuruh guntur membuat kedua mataku terbuka. Aku berdiri di atas ubin berwarna hitam yang dingin. Ubin itu terlihat mengkilap hingga aku bisa melihat bayanganku sendiri. Ketika aku mendongak, tepat dihadapanku. Aku berdiri di depan sebuah kastil hitam yang besar. Di atasnya ada bulan yang berwarna semerah darah. Awan gelap menggulung disekitarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Pict hanya ilustrasi*
Penerangan disekelilingku berwarna merah. Aku mengamati sekelilingku. Semuannya tampak suram dan gelap. Lalu, angin berhembus kencang hingga membuat rambutku berterbangan dan ada bunyi gedebuk pelan dari sampingku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Pict hanya ilustrasi*
Saat aku menengok, seekor Lycan berbulu putih dengan baju besi terpasang di badannya menyeringai padaku. Matanya yang berwarna abu-abu tampak menyala di dalam keremangan. Anehnya, aku sama sekali tidak takut. Malahan, aku merasakan sesuatu yang familiar darinya.
Halo, Rhea. Akhirnya kita bertemu.
Suara itu! Suara yang aku dengar tepat sebelum aku pingsan.
Ya, itu suaraku. Sampai saat ini, aku hanya bisa muncul saat kamu berada dalam bahaya.
Pandanganku beralih ke lekukan bahu dan lehernya. Ada bekas darah dan luka yang mengering disana. Itu adalah tempat dimana aku terluka sebelumnya. Tanganku langsung terangkat dan terulur untuk menyentuhnya. Dia sama sekali tidak bergeming dengan sentuhanku. Bulunya terasa halus dibawah tanganku. Ketika aku mendaratkan tanganku di atas bekas lukanya. Ada bekas darah melekat pada telapak tanganku.
Aku menelusuri pandanganku pada kulit lenganku yang terkespos. Kedua kulit tanganku terekspos hingga bahuku. Pandanganku tertuju pada sungai gelap di belakangku. Aku berjalan mendekat ke arah sungai itu. Pencahayaan disekelilingku, membuatku mampu melihat pakaian yang melekat padaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
