Part 8

1.9K 128 11
                                    

"Baju siapa itu, Sar?!" Tanya Mamanya dari arah dapur. Saat melihat Sara sudah bersiap pergi ke rumah Bimo.

"Ma... Maksud Mama?!" Jawab Sara tergagap, dia paham ke arah mana pembicaraan ini.

Sungguh dia lupa!

Kalau Mamanya punya kebiasaan mengecek ember cuciannya.

"Kenapa baju Renand bisa ada di kamu?" Cecar Mamanya. Meskipun nada suaranya lembut, tapi tak mengurangi perasaan khawatir Sara.

"Em... Sara bisa jelasin Ma..."

Mamanya mengajak Sara duduk, lalu gadis itu mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya. Mamanya terkikik, perempuan paruh baya itu tidak bisa membayangkan si anak tetangganya yang pendiam tetiba mencari gara-gara pada putrinya sampai menyebabkan sebuah pakaian robek.

Seberapa bar-bar gadisnya itu?!

"Ihhh... Mama kok malah ketawa sih?!" Ujar Sara sebal namun sedikit lega karena Mamanya tidak marah.

"Ya udah... Ini Mama kasih uang buat beli baju Renand baru..."

"Tapi Sara udah ambil tabungan Sara, Ma... Soalnya Sara harus belajar tanggung jawab kan..."

"Ya udah.. Terserah kamu, tapi ini uang tetep kamu terima ya... Buat jajan sama Bimo sana..."

"Makasih Mama..." Ucap Sara.

"Oh iya... Hodie kamu di Renand?" Sara mengangguk.

"Jangan diminta ya..." Ucap Mamanya, perempuan paruh baya itu sepertinya sedikit tahu modus anak tetangganya itu.

"Tapi kan itu hoodie kesayangan Sara, Ma..." Rengek Sara.

"Udah... Itu udah jadi hodie kesayangan Renand.. Nanti Mama belikan lagi." Putus Mamanya  sembari mendorong tubuh anak gadisnya saat mendengar klakson motor Bimo.

"Hissh... Iya deh!" Sara mendengus sembari berpamitan dengan Mamanya. Air wajahnya seketika berubah menatap Bimo dengan stelan  jeansnya sudah siap diatas motornya.

"Bang Bimoooo..." Teriaknya.

"Tan... Saya pinjem Saranya ya..." Pamit Bimo yang diangguki Mama Sara, mengabaikan gadis remaja itu naik yang sudah naik di belakang motornya.

"Legoooo... Bye Mama!!!" Ujar Sara bahagia, melambaikan tangannya diatas kendaraan roda dua milik Bimo. Entah mengapa perasaannya mendadak senang melihat keberadaan Bimo kali ini.

Apa efek ngaku-ngaku jadi pacarnya?!
Apa boleh ini disebut nge-date pertamanya?!

Arrrghhh... Sara bisa gila!

Untung Bimo fokus pada jalanan di depannya. Jadi Sara tidak perlu ketanggap basah senyum-senyum tidak jelas di boncengan Bimo.

Sara dan Bimo berkeliling di area pertokoan di kota kecilnya. Sara menemani Bimo berbelanja alat-alat pertanian beserta printilannya.

"Ini biji apa, Bang?

Ini buat apa sih, Bang?

Ini bisa dimakan gak sih, Bang?"

Dan masih banyak lagi pertanyaan Sara yang dengan sabar Bimo jawab. Gadis itu tampak bersuka cita.

Setelah setengah jam berbelanja, mereka memutuskan untuk keluar dari area toko pertanian. Lalu berjalan kaki melewati pertokoan lainnya.

"Bang... Boleh berhenti dulu gak?" Tanya Sara saat melewati sebuah toko pakaian.

"Mau beli baju, Sar?" Tanya Bimo. Gadis itu mengangguk.

Bukan baju untuknya!

Melainkan baju untuk Renand.

"Ya udah... Abang tunggu di luar aja ya..."

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang