Part 25

1.8K 174 40
                                    

"Paket atas nama Sara..." Tanya Kang Paket memastikan alamat yang benar ke arah gadis itu, ia mengangguk.

"Dua lima ya, Mbak..." Ucap Kang paket, lalu Sara menyerahkan dua lembar uang ke arah lelaki di depannya.

"Makasih, Kang..." Ucapnya sebelum mengambil paket dari tangan lelaki muda itu dengan suka cita.

Sara lalu berlari menaiki anak tangga, ia ingin segera membuka paket yang sudah di pesannya sejak seminggu yang lalu.

"Unboxing time..." Serunya yang sudah meluncur di atas kasur.

"Aaaa.... Jadi pen buru-buru jadi deh..." Tambahnya lagi saat paket di hadapannya terbuka, menampilkan sebuah tali prusik warna hitam, dua buah manik inisial S dan R.

Sara mengambil ponselnya, menekan sebuah alamat video tutorial yang sudah di simpannya. Sebelumnya gadis itu sudah mengambil gunting serta korek api untuk membantu dirinya menyiapkan hadiah spesial untuk Renand.

Video tutorial di youtube tampak berputar, Sara dengan cermat mengikuti intruksi yang di tayangkan. Sesekali menekan tombol  pause untuk menghentikan video. Atau sesekali mengulang tayangan video tutorial.

Setelah kurang lebih setengah jam berjibaku dengan karya ala-alanya. Sara tampak menatap puas ke arah hasil karya miliknya.

"Aaa... Gaksabar mau kasih tau Renand." Ucapnya menimang dua buah gelang hasil kerja kerasnya.

Sara menekan nomor Renand, tak membutuhkan waktu lama suara Renand terdengar di seberang.

"Di rumah, kan?" Tanya Sara. Renand tampak menjawab yang membuat gadis itu buru-buru menyambar cardigannya.

"Gue ke situ... Gak boleh kemana-mana. Gue ada hadiah..." Ucapnya sembari mematikan panggilannya.

Sara memasukkan gelang ke dalam saku cardigannya. Lalu berlari menuruni anak tangga buru-buru meluncur ke arah rumah tetangganya itu.

"Renand..." Panggilnya.

"Hoaaam... Hai, Sar..." Renand masih dengan wajah bantalnya, namun sebaik mungkin menampilkan sisa-sisa kegantengannya.

"Ih! Bangunnya siang amat! Gak sholat subuh ya?!" Tuduh Sara semena-mena.

"Ck. Sholat lah.. Tapi tidur lagi..." Ucapnya sambil nyengir kuda.

"Mau masuk? Gue ada minuman coklat kesukaan loe... Gue buatin kalau mau." Tawar Renand.

"Boleh deh... Cuci muka dulu sono! Bau iler tau gak?" Seloroh Sara, Renand terkekeh namun mengikuti permintaan Sara. Cowok itu berlari ke arah kamarnya.

Sara memilih ke arah kebun belakang, biasanya hari minggu Bang Bimo atau Tante Irna akan sibuk berkebun merawat tanaman sayuran milik mereka.

"Bang..." Panggil Sara.

"Lagi mau bikin apa?! Kok di kuras kolamnya?!" Tanya Sara.

"Mau gue ganti ikannya, kayaknya yang kemarin udah enak di masak... Ntar kalau mau loe boleh ambil beberapa... Itu masih di bak." Terang Bang Bimo.

"Beneran ya?! Gak boleh di tarik kata-katanya." Seloroh Sara sembari tertawa, gadis itu beralih mengecek ikan-ikan gembul yang sedang berenang di bak besar.

"Sara mau kalau udah di bersihin ya, Bang..." Ujar Sara ke arah Bimo.

"Okay... Ntar loe suruh aja si Renand. Gue selesaikan ini dulu ya..." Kata Bimo, Sara mengacungkan jari jempolnya.

"Sar..." Panggil Renand yang sudah mengganti pakaiannya dan wajahnya sudah lebih cerah.

"Gue mau ikan ini, ya... Loe yang bersihin. Ntar mau gue masak di rumah..." Sambut Sara suka cita, dia sudah menunjuk-nunjuk ikan gembul yang menurutnya banyak dagingnya.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang