Part 24

1.7K 178 21
                                    

Renand dan Sara sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti remidi matematika hari ini. Gadis itu beberapa kali mengulang soal yang diberikan Bimo untuk pemanasan kerja otaknya.

"Nih... Biar moodnya bagus, jadi nilainya naik." Ucap Renand menyerahkan sepotong coklat ke arah Sara.

"Hm... Bentaran deh..." Ucap Sara yang masih berusaha fokus dengan soal di hadapannya.

"Ck. Bentirin dih..." Renand mencebik seraya menirukan kalimat Sara. Sara spontan menoleh lalu melotot tak suka ke arah Renand.

"Sabar dulu sih..." Ucap Sara lalu kembali menekuri soal di tangannya.

"Ck..." Decak Renand lagi, kemudian berlalu meninggalkan Sara.

"Hadeh... Ngambek lagi. Perasaan gue yang cewek. Kenapa malah dia yang ngambekan, sih?!" Seru Sara. Lalu gadis itu menutup kertas soal dan berlari mengikuti Renand.

"Mana coklatnya?" Tanya Sara menghentikan langkah Renand.

"Mau gue kasih ke orang..." Ucap Renand enggan menatap ke arah Sara.

"Okay... Kasih aja sana! Ke cewek cantik fans-fans loe itu..." Ujar Sara berbalik ke arah kelas sembari menghentak-hentakkan kakinya. Renand mengacak rambutnya.

"Sar..." Panggil Renand.

"Hem..." Ujar Sara pura-pura tak perduli.

"Sorry... Gue yang salah, udah gangguin loe belajar." Ucapnya tulus.

"Coklatnya dulu... Baru di maafin." Kata Sara menengadahkan kedua tangannya. Renand tertawa, "nih buat my honey sweety..." Ucapnya.

"Dih! Paan sih, jamet banget..." Ujar Sara menutupi salah tingkahnya.

"Jamet-jamet gini bikin pipi loe merona..." Sambung Renand terkekeh menatap raut wajah Sara.

Plak...

"Hish.. Nyebelin tau! Pakai di perjelas segala..." Seru Sara berlari kembali masuk ke dalam kelasnya.

****

Sara masih menghitung dalam selembar kertas yang di sediakan. Sedangkan Renand yang duduk di samping Sara ikut sibuk menuliskan beberapa kalimat. Lalu dia menyobek kertas kecil itu.

"Ck. Diem Renand..." Ujar Sara lirih melihat kesibukan Renand yang jelas mengganggu konsentrasinya. Ditambah cowok itu menyelipkan kertas ke tangan Sara.

"Renand... Sara! Kalian nyontek ya?" Ucapan Pak Budi guru matematika menghentikan kesibukan Renand. Sara menegang di tempatnya. Pasalnya dia belum sempat melihat potongan tulisan yang Renand selipkan ke tangannya.

Apa benar Renand ngajakin nyontek?!
Atau malah lagi berbagi jawaban?!

"Apa ini?!" Pak Budi merebut sobekan kertas kecil dari tangan Sara. Sedangkan Renand menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sambil senyum-senyum tidak jelas di samping Sara.

Pak Budi melotot lalu dengan suara lantangnya membaca tulisan Renand di sana.

"Semangat remidinya pacar Renand..."

Lalu gemuruh tawa terdengar di dalam ruang kelas tersebut. Sara mati-matian tidak mencekik kekasihnya itu.

Renand sungguh gila, bisa-bisanya modus di tengah perjuangan untuk memperbaiki nilai sekolahnya.

"Belajar dulu yang bener, Ren... Saya sampaikan ke orang tua kalian. Biar kalian gak sibuk pacaran. Nilainya dibetulin, bukan malah fokus pacaran..." Tambah Pak Budi yang berhasil membuat Sara dan Renand saling tatap dan tidak tahu harus berbuat apa.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang