Part 15

2.4K 156 24
                                    

"Eskimo... Renand... Hallo!!Sepadaaaa...."

Suara ketukan pintu diikuti panggilan dari Sara terdengar dari luar rumah Renand.

"Ren... Ada yang manggil tuh..." Ucap Pram yang sedang menghabiskan cemilan di kamar Renand. Renand menyunggingkan senyumnya. Dia sedikit terburu menuruni anak tangga.

Membuat Pram dan Naro saling tatap penasaran. Mereka diam-diam mengikuti langkah lebar Renand.

"Hissh... Lama banget sih bukain pintu doang..." Sara tampak memberengut kesal saat wajah tampan Renand muncul di hadapannya. Renand menggaruk tengkuknya.

Akhir-akhir ini, Sara lebih sering memanggil namanya setiap kali datang. Bukan lagi bang Bimo kakaknya.

"Nih... Ada kue dari pak RT, anaknya khitanan... Kata Mama suruh anter ke Tante Irna..." Jelas Sara sembari mengangsurkan ke arah Renand.

"Cie... Cie... Di apelin Sara..." Suara kompak dari Pram dan Naro berhasil mengejutkan keduanya.

"Wahhh!! Berita besar nih..." Tambah Pram.

"Sara yang cuek bisa romantis jugaaa... Aheyyy... Hiya... Hiya..." Goda Naro lebih heboh. Renand tampak tak dapat menyembunyikan wajah salah tingkahnya.

"Ck. Ini ambil dulu... Malah senyum-senyum gak jelas loe!" Kesal Sara sambil menghentak kuenya ke tangan Renand.

Gadis itu berkacak pinggang, membiarkan dua sohib Renand mati-matian menggodanya.

"Udah?! Puas loe?!"

"Jangan marah dong, Sar..."

"Eh... Tapi kok loe bisa effort banget kasih kue ke Renand... Hayooo... Ada udang di balik bakwan... Ada yang diam-diam jadian nih pasti..." Goda Naro lagi.

"Ck. Sekarang kalian lihat... Di depan situ ada apa?" Tanya Sara.

"Hah?! Rumah doang..." Jawab Naro dan Pram barengan.

"Nah... Itu tau..."

"Terus..." Pram dan Naro tampak berpikir.

"Itu rumah gue, dodol!!" Seru Sara.

"Wadawwww.... Inisih... bukan cuma berita besar!!! Pasti bisa bikin jantungan fans fanatik loe Rend..." Kali ini Pram tampak excited.

"Ck. Lebay!" Ucap Renand dan Sara berbarengan.

"Aheeeyyy jodoh gak sih?!" Goda Naro sembari menaik turunkan alisnya.

"Jodoh lima langkah..." Lanjut Pram tak mau kalah.

"Depan rumah..." Sambung Naro lagi.

"Diem!" Kesal Sara. Renand hanya tertawa. Sara mencebik sembari membalik badan, berniat kembali ke rumahnya.

"Eh... Sar, loe mau bantuin kita gak?!" Panggil Naro yang berhasil menghentikan langkah Sara. Gadis itu memutar tubuhnya menghadap ke arah tiga serangkai.

"Bantuin apaan?!" Tanya Sara bingung. Tiga serangkai saling pandang-ragu.

"Loe yang bilang..." Bisik Renand di telinga Pram.

"Em... Loe suka cimol, cilor, cilok apa batagor?!" Ucap Pram tetiba.

"Apaasih?! Ngaco banget pertanyaannya..." Sara dengan kesabaran setipis tisu tampak kesal.

"Em... Jadi gini..." Naro mencoba menjelaskan masalah ketiganya.

Sejak satu jam lalu, ketiganya bingung untuk membuat prakarya apa untuk tugas seni.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang