Renand menarik sudut bibirnya tipis menatap kedatangan Sara. Dia menyimpan tangannya di saku.
"Bareng..." Ucapnya. Sialnya hanya itu yang berhasil keluar dari bibirnya yang terasa kaku. Bukan sapaan manis yang sudah dia siapkan semalaman.
"Loe hobby banget sih pake hoody gue!" Ucap Sara sedikit kesal. Masalahnya Renand sepertinya belum pernah mencucinya.
Renand mengedikkan bahunya enggan menanggapi komentar Sara. Kali ini mereka tampak mengenakan Hoody senada yang bagi siapapun melihat, akan menebak bahwa mereka betulan pasangan.
"Ck. Buruan! Motor loe kemana sih, Es?!" Ucap Sara mengangsurkan kunci motornya.
"Di rumah..." Jawabnya santai.
"Ck. Kenapa eng..."
"Shutt... Loe di rumah boleh suka sama Bang Bimo atau siapa pun terserah loe! Tapi... Di sekolah loe pacar gue... Ingat! Nih... Nih.. Dan ini..." Peringat Renand sembari menunjukkan bekas luka di sudut bibir dan pipinya.
"Ck. Iya... Iya... Kok loe cerewet sih! Ah! Gue juga gak lupa kok! 'Makasih Renand yang baik hati...'" Ucap Sara sembari memutar bola matanya malas. Lelaki itu menatap gemas melihat kekesalan Sara.
"Naik..." Pinta Renand. Sembari mendengus sebal, Sara memakai helmnya lalu duduk di belakang Renand.
"Sara... Jangan lupa bekel buat Renand..." Panggil Mamanya yang muncul di pintu rumahnya.
"Ck. Nyusahin!" Kesal Sara mengambil tas bekal untuk Renand.
Bukan Sara lupa bahwa Renand telah menjadi pahlawannya kemarin. Hanya saja bagi Sara yang cuek, Renand tetiba banyak berdrama.
Selain minta berangkat bersama, sebelum subuh Renand mengirimi Sara pesan untuk memasakan nasi goreng dengan taburan bawang goreng yang banyak.
Sialan memang!
Sara mengumpati Renand sepanjang jalan menuju sekolahnya.
Sesampainya di sekolah Sara buru-buru turun dari motornya.
Di sepanjang lorong menuju kelasnya, dia mendengar bisik-bisik tentang kejadian kemarin.
"Jadi itu yang namanya Sara..."
"Yah... Kok bisa sih Tama suka sama Sara... Cakepan gue juga..." Oceh yang lain.
"Mana jadi rebutan sama Renand lagi..." Cibir yang lain.
"Sampek tonjok-tonjokkan... Kayaknya hari ini mereka bakal di BP-in deh..." Komentar lainnya.
"Ck. Tapi yang namanya Renand tuh yang mana sih?" Tanya yang lainnya lagi.
Sara tampak cuek berjalan melewati teman-temannya yang sedang terang-terangan membicarakannya
Bahkan semalaman gawainya dipenuhi pesan dari teman-temannya yang menanyakan kejadian kemarin.
"Sar... Tungguin, kamu kenapa sih buru-buru banget?!" Ucap Renand mengejar langkah Sara.
Sara mengernyit 'kamu? Aku-kamu maksudnya?'
Sialan Renand terlalu mendalami peran!
"Loe aja yang jalannya kayak siput!" Ucap Sara tak perduli. Dia berjalan berdampingan dengan Renand.
"Aku... Ke Naro sama Pram dulu ya..." Pamitnya yang tak di indahkan oleh Sara.
"Sar..." Panggilnya lagi. Sara yang hampir masuk kelas kembali menoleh.
"Sarapan aku mana?" Ucap Renand terdengar manja dan menjijikkan.
"Ck. Nadanya biasa aja kali!" Ucap Sara sembari mengambil kotak bekal miliknya, lalu memberikan tas bekal untuk Renand bawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND WISH
Romance"Satu-satunya cewek paling keren di sekolah kita itu Sara. Dia paling anti drama, menurut gue dia juga cakep. Sayangnya ga ada yang berani deketin soalnya bar-bar." Ucap Pram. Renand terkesiap, baru menyadari gadis yang sudah lama menjadi tetanggan...