Part 14

2.5K 154 21
                                    

"Mau kemana?" Tanya Pram melihat Renand yang tampak buru-buru.

"Mau bersih-bersih lapangan..." Jawabnya sambil sedikit berseru sembari mempercepat langkahnya.

"Ngapain?!" Naro bertanya.

"Udah jadi tukang kebon loe!" Ejek Pram terkekeh.

"Gue titip Sara... Bilangin kalau nyari!" Serunya lagi sembari menjauh.

"Ck. Kaya Sara bakal nyari aja..." Ujar Pram menyenggol lengan Naro lalu mereka tertawa bersama.

"Renand mana?" Tanya Sara yang muncul dari arah toilet, dan berhasil menghentikan derai tawa keduanya.

"Yah... Panjang umur deh loe..." Ujar Naro. Sara mengernyit.

"Tadi... Si Renand bilang mau ke lapangan..." Jawab Pram.

"Oh... Makasih ya..." Jawab Sara berlalu dari hadapan keduanya.

"Kok bisa ya... Es batu ketemu es cair.." Celetuk Pram.

"Maksudnya?" Naro mengernyit tanda tak paham.

"Ya... Itu sohib loe si Renand sok cool ketemu Sara yang cueknya bikin pengen toubatt... Tapi kok bisa Renand kecantol Sara..." Terang Pram.

"Emang... Renand suka beneran sama Sara?!" Tanya Naro polos.

"Ck. Kalau gak beneran ngapain sampe tonjok-tonjokkan sama Tama, dodol!"

"Oh... Iya... Ya... Kok gue gak nyampe kesana!" Tawa Naro meledak membayangkan salah satu sahabatnya yang terjebak menjilat ludah sendiri.

***

Sara melihat Renand tampak di penuhi peluh di wajahnya. Terbersit rasa bersalah yang muncul di hatinya.

Sara berjalan menuju arah Renand yang masih berusaha mencabuti rumput di area lapangan sekolah.

"Nih... Gue takut loe pingsan.. Gak mungkin kan gue gendong loe..." Ucapnya dengan nada sedatar mungkin. Dia mengangsurkan seplastik es cekek dan sekresek gorengan ke depan wajah Renand.

Remaja lelaki itu seketika menyunggingkan senyumnya.

"Makasih ya... Kok kamu baik, sih?!"

"Ck. Udah ga ada orang ga usah pakai aku-kamu... Renand!" Ucap Sara kesal.

Lalu Renand duduk mengemper di bawah terik matahari yang tampak bergerak ke arah barat.

"Sorry... Gara-gara gue... Loe harus capek kayak gini..." Ucap Sara membukakan sebotol air mineral lalu meminta Renand mencuci tangannya terlebih dahulu.

"Gak papa... Gue seneng... Gue gak nyangka bisa berteman sama loe.. Tetangga gue!" Ujar Renand tulus. Sara tersenyum menampilkan mata bulan sabitnya.

Baru kali ini, semua cerita di novel dan komik yang Renand baca seolah terjadi dalam hidupnya.

Bagaimana wajah Sara yang tampak manis saat tersenyum, mata yang menyipit dan gerakan Sara yang tetiba berhasil membuat jantungnya berderap lirih.

Renand memegang dadanya!

Dia bingung bagaimana mendeskripsikannya.

Ini terlalu mengejutkan!

"Loe kenapa? Loe ada riwayat sakit jantung?" Tanya Sara khawatir. Si gadis cuek itu bahkan sudah mengubah mimik wajahnya yang ceria menjadi bingung.

"Ah... Gak! Gak ada!! I.. Ini gue minum! Aman!" Ucap Renand sembari memundurkan tubuhnya.

"Gue kenapa, sih!" Batin Renand.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang