Part 3

2.4K 165 12
                                    

Sara memasuki kelasnya dengan sumpah serapah tak jelas yang ia tujukan pada Renand. Mulutnya berkomat kamit memaki lirih lelaki yang menjadi pusat kekesalannya itu.

"Loh! Hoodie loe kema... na?"
Pertanyaan Naira terputus.

Tak lama di belakang Sara, Renand mengekor dengan memakai hoodie gadis itu, yang tampak pas di badannya.

"Kok bisa sih hoodie Sara dipake Renand?" Terdengar bisik-bisik dari penghuni kelas yang mayoritas perempuan pengabdi Renand.

Lelaki itu tampak tak perduli dengan tatapan penuh selidik dari teman-temannya. Matanya tertuju pada Sara yang sedang berbisik kepada Naira dan mendapat jawaban terkejut dari gadis di sampingnya itu.

Renand melangkahkan kakinya lebar-lebar. Mengabaikan pertanyaan Naro dan Pram. Ia lalu berhenti tepat di meja Sara, meletakkan bajunya yang sobek ke depan gadis yang baru berhasil mencapai kursinya.

"Ck. Ngapain lagi sih?!" Ujar Sara kesal, Renand hanya menaruh asal pakaiannya lalu melengos meninggalkan gadis itu.

"Waah! Cari perkara, emang loe!" Maki Sara kesal, dia hampir beranjak untuk mengajak ribut lelaki itu. Namun beruntung Pak Hananto muncul tepat waktu.

Renand menoleh seolah menampilkan kemenangannya. Sedangkan Sara sudah melotot seolah mengatakan 'awas loe!' ke arah Renand.

"Senyum loe?" Tanya Pram lirih, menatap segaris tipis di bibir sahabatnya.

"Ck. Gak ya!" Kilah Renand yang serta merta mendatarkan kembali ekpresinya.

"Suka loe, sama Sara?!" Cecar Pram lagi, penasaran.

"Gak! Gak ada..." Jawab Renand sewot. Dia pura-pura mendengarkan penjelasan Pak Hananto. Pram mencibir sahabatnya. Sedangkan Naro hanya mendengarkan pembicaraan lirih kedua sahabatnya. Lalu menatap balik ke arah Sarah yang membalasnya dengan tatapan tajam.

"Ck. Malah gue yang kemusuhan!" Decak Naro sembari terkekeh lirih.

Disisi lain, masih sembari mencatat penjelasan Pak Hananto, Naira sempatkan untuk bertanya pada Sara.

"Gimana bisa hoodie loe dipake Renand?!" Bisik Naira penasaran. Dia tahu kalau baju Renand sobek oleh Sara. Tapi bukankah gadis itu tak akan mudah meminjamkan hoodie kesayangannya kepada orang asing seperti Renand.

"Terpaksa, mau bugil dia!" Jawab Sara masih dengan sedikit emosinya. Naira melotot namun kemudian berubah terkikik.

"Wah! Harusnya loe umumin pakai toa, bukan loe pinjamin baju! Gue yakin para pengabdi Renand bakal teriak kesenangan!!" Ujar Naira.

" Males banget! Gue benci drama para pengabdi Eskimo! Malah si Eskimo narik gue dalam drama hidupnya!"

"Loe gak takut di serang fans fanatiknya?" Tanya Naira lagi.

Sara terdiam sejenak, ia bahkan tidak memikirkan kesana. Tapi, pikirannya jatuh pada bagaimana reaksi Mamanya jika tahu hoodie kesayangannya dipakai Renand. Apalagi hoodie milik Sara adalah hadiah pemberian Mamanya, yang dibeli secara custom di pembukaan toko sahabatnya.

"Ck. Mampus gue!" Ucap Sara kelepasan. Naira terkikik, ia berpikir bahwa Sara takut dengan para fans Renand. Sedangkan Sara mati-matian berdoa semoga Mamanya tidak memergoki Renand memakai hoodie miliknya. Bisa disidang berdua!

***

"Permisi, Pak." Ucap seorang remaja lelaki sembari mengetuk pintu ruang kelas Sara. Ia mengangguk dan dipersilakan masuk oleh Pak Hananto, yang setengah mengantuk menunggu siswanya mencatat di papan tulis.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang