Part 10

2K 138 18
                                    

"Kok cuma dua?" Tanya Renand polos, kala Naro mengangsurkan sebotol air mineral ke arahnya dan menyimpan sebotol untuk diri sendiri.

"Si Pram udah bakal dapat dari Naira!" Jawab Naro.

"Makanya Sara suruh datang..." Goda Pram.

"Dia gak mungkin datang..." Balas Renand.

"Kenapa gak mungkin? Kan katanya loe pacarnya..." Goda Pram lagi.

"Ck. Gue udah bilang buat dia balik duluan..." Jawab Renand jujur.

"Hahaha... Eh... Tapi, kalaupun datang gue rasa dia gak bakalan peka buat bawain loe air minum sih... Soalnya beda perasaan..." Ujar Pram menertawakan sahabatnya.

Renand mencebik kesal, lalu mendahului kedua sahabatnya.

"Yah... Ngambek dia!" Balas Naro ikut menertawakan Renand.

Disisi lain Sara sudah bersiap keluar kelas. Kegiatan ekskulnya baru saja usai. Dia mulai menggulir gawainya siap memesan ojek online.

"Belum pulang Sar?" Tanya Tama yang tetiba muncul dari arah lab komputer.

"Hah! Iya... Lagi nyari ojek..." Jawabnya kikuk. Setelah penolakannya kemarin Sara menjadi sedikit tidak nyaman.

"Mau gue temenin..." Tawar Tama.

"Hah! Boleh..." Jawab Sara bingung harus merespon bagaimana.

"Tadi berangkat bareng Renand?" Tanya Tama, Sara mengernyit bagaimana bisa dia tahu.

Ah! Sara lupa bahwa Renand punya fans fanatik di sekolah ini.

Mungkin berita setidak penting itu sudah pasti menyebar di lingkungan sekolahnya.

Sar... Buruan ke lapangan!
Temenin gue... Boring nih lagi nungguin Pram main...

Sebuah pesan dari Naira menyelamatkannya.

"Em... Tama, Sorry gue diajak nemenin Naira... Gue duluan ya..." Pamit Sara sembari melangkah lebar-lebar. Dirinya memutuskan sebisa mungkin untuk menghindari Tama.

***

"Renand Go! Renand Go! Renand... Renand I LOVE Uuuuu...." Seru Dhania dan teman-temannya. Mereka sudah berdiri di sisi lapangan untuk menyemangati remaja lelaki itu.

"Wah! Harus menang nih, Bro! Liatin tuh para cegil loe di ujung udah kayak artis aja..."

Renand berdecak kesal. Dia kira Dhania dan para gadis lainnya akan berhenti saat Renand menyatakan Sara sebagai pacarnya.

"Renand... Ya ampun... Ganteng banget woeee...." Seru gadis lainnya lagi.

Renand merasa terganggu dengan seruan-seruan berisik dari para fans fanatiknya. Kini pikirannya bercabang, ada sedikit perasaan bersalah karena telah menyuruh Sara pulang sendirian.

Bagiamana kalau dia tidak mendapat ojek online?

Bagaimana kalau dia malah berakhir di antar Tama?!

"Goooolll...."
Sebuah seruan dari tim sebelah menyadarkan Renand.

Plak...!

"Loe kenapa sih?!" Tanya Tian salah satu timnya sembari menepuk bahu Renand sedikit kesal. Karena baru saja bola terlewat dan berhasil masuk ke gawang lawan.

LOVE AND WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang