Biu akhirnya membawa Ayana pulang ke rumahnya karna Ayana tidak mau melepaskan pelukannya dari leher biu, baju Biu juga ikut basah dia juga kasian melihat Ayana kedinginan, saat di rumah Biu langsung membuka semua pakaian ayana setelah itu memandikannya Biu menjemur pakaian ayana, setelah itu memakaikannya handuk"Nama kamu siapa si nak, dari tadi aku melihat mu diam saja" Tanya Biu, tapi Ayana tidak menjawabnya dia hanya menatap wajah Biu, Biu bingung lalu dia berjalan ke arah lemarinya mencari bajunya yang bisa di pakai ayana, akhirnya dia melihat baju kaosnya yang berwarna biru dia mengambilnya lalu memakainya pada ayana, Biu tertawa melihat ayana tenggelam dalam bajunya, melihat Biu menertawainya ayana juga ikut tertawa Biu sampai gemes di buatnya
"Kamu lucu sekali sih, tapi kamu itu anak siapa sih aku baru melihatmu di sini,.. Sekarang kita perbaiki bajumu ya" Biu menaikan sedikit baju ayana setelah itu mengikatnya sampai baju itu cocok di badan ayana, setelah selesai di pakaikan baju ayana mengangkat tangannya minta di gendong sama biu
"Kamu mau di gendong ya" Ayana mengangguk dan biu langsung menggendongnya ayana kembali memeluk leher Biu dengan erat
"Sekarang kita makan ya sayang, aku akan membuat makanan untukmu, kamu turun dulu ya" Ayana tidak mau turun dari gendongan Biu dan akhirnya Biu membiarkannya dia menggendong ayana sambil memasak walaupun ini pertama kalinya Biu menjaga seorang anak kecil tapi dia merasa tidak kerepotan sama sekali, setelah selesai dia menyajikan untuk ayana
"Sekarang kita duduk ya, makan dulu lalu aku gendong lagi" Ayana melepaskan pelukannya dari Biu kemudian Biu memangkunya setelah itu menyuapinya, Ayana makan dengan lahap dia tidak pernah menolak suapan dari Biu, Biu sangat senang melihat ayana makan sangat lahap.
Biu membereskan semua setelah ayana selesai makan, ayana berdiri di samping Biu sambil memegang baju Biu menunggu Biu selesai cuci piring dia seperti anak yang akan di tinggal oleh ibunya, melihat Biu sudah selesai mencuci piring dia kembali mengangkat tangannya pada Biu dan Biu langsung menggendongnya ayana memeluk leher Biu kemudian kepalanya di baringkan di bahu Biu sampai dia tertidur, Biu tau kalau ayana sedang tidur dia membawanya ke kamar lalu meletakkan ayana di atas kasurnya ayana terbangun saat merasakan kepalanya menyentuh bantal dia kembali bangun dan menarik Biu untuk berbaring di sampingnya, Biu pun menuruti kemauan ayana saat Biu berbaring ayana langsung masuk ke dalam pelukannya
"Sekarang tidur ya nak, aku belum mendengar suaramu dan aku juga tidak tau namamu" Kata Biu sambil mengelus lembut punggung ayana.
Bible tidak fokus dengan apa yang di katakan kepala desa karna dia tidak berhenti memikirkan laki-laki cantik yang sempat dia lihat sekilas di Sungai tadi
"Pak apa di desa ini sering muncul bidadari" Kata bible ngawur kepala desa sampai bingung dengan pertanyaan bible
"Hehehe .. Maaf tuan bible sepertinya anda sedang tidak fokus, di sini tu tidak ada yang namanya seperti itu" Kata kepala desa sambil geleng-geleng dia heran melihat kelakuan orang kota yang baru menginjakkan kaki di desa, tapi dalam hati dan pikiran bible percaya kalau di desa itu ada karna dia meliha sendiri
"Ayo tuan kita lanjut lagi, anda tidak usah terlalu memikirkan hal itu tuan kalau anda melihat seperti itu di desa ini aku yakin itu pemuda pemudi dari desa ini" Pak pian bisa tau kalau bible masi memikirkan itu,
"Oohhhh... Baiklah kalau begitu kita lanjut lagi pak pian maaf kalau aku kurang fokus aku sedang memikirkan ayana apa dia tidak membuat susah anak anda"kata bible dia mencoba untuk fokus lagi
" Tenang saja tuan ayana tidak akan merepotkan Erika, biarkan mereka bermain bersama Erika pasti akan cepat akrab sama nona ayana karna Erika sangat suka dengan anak kecil" Bible mengangguk Mendengar perkataan pak pian.
