16

507 42 1
                                        


Rania melihat bible sudah berangkat ke kantor, dia juga melihat Biu menggendong Biu dia langsung menghampirinya

"Biu tunggu,,, "  Biu langsung berhenti dan melihat rania, ayana tidak mau melihat ibunya

"Berikan ayana padaku, aku ingin menghabiskan waktu bersamanya karna sudah lama aku tidak menjaga anakku sendiri" Rania memperlihatkan senyum tulusnya pada biu

"Apa kamu yakin,,, tapi kamu lihat sendiri kan kalau ayana tidk mau lepas dariku lihat dia semakin  memelukku" Rania tetap mempertahankan senyum tulusnya pada Biu, dia kemudian mendekati ayana menguspa punggung ayana

"Ayana sini sayang sama ibu,hari ini ibu ingin mengajak ayana pergi belanja mainan yang banyak kan sudah lama ibu sama ayana tidak pergi berduaan ibu sangat Rindu nak" Tapi ayana tetap tidak mau dia menggeleng2 di leher Biu, rania sedikit emosi tapi dia menahannya dan tetap tersenyum dan menatap Biu

"Biu kamu kan mengasuhnya jadi seharusnya kamu memberitahu dia tidak boleh seperti itu pada ibunya sendiri, jangan hanya menjaganya saja apa tujuan sebenarnya kamu menjaga ayana biu" Biu kesal karna rania menyindir nya

"Aku tidak bisa memaksanya, karna yang aku lihat dari ayana dia sangat takut padamu, kamu sangat bisa menebak ya kalau aku menginginkan sesuatu ya" Biu menyunggingkan senyumnya, rania sangat kesal pada Biu

"Biu aku hanya minta tolong saja kamu seharusnya membantuku, buat ayana mau pergi sama aku kamu taukan kalau aku ini sakit jadi sebelum aku mati aku ingin dekat dengan anakku sendiri jadi aku Mohon Biu, kenapa kamu sangat tidak ingin aku dekat dengan anakku Biu apa kamu takut bible menjauh darimu kalau anakku tidak menyukaimu lagi" Rania juga memperlihatkan senyum remehnya pada Biu, Biu kaget saat rania mengatakan dia sedang sakit dan tidak lama lagi dia mati Biu juga kesal mendengar perkataan rania yang terakhir

"Baiklah aku akan membantumu  tapi saat ayana sudah dekat denganmu aku mohon sayangi dia, dan berhenti membuatnya takut padamu" Rania mengedikkan bahunya sambil menaikan alisnya

"Jelas saja Biu aku ini ibu kandungnya" Biu akhirnya membujuk ayana, dia menurunkan ayana dari gendongannya

"Sayang, sekarang kamu sama ibumu ya lihat dia ingin menghabiskan waktunya bersama kamu, jadi hari ini ayana sama ibu ya"  Ayana tidak menjawab dia hanya menggelengkan kepalanya dan tidak mau tapi biu masi terus merayunya agar mau pergi sama rania, rania sudah sangat jengkel melihat ayana sangat keras kepala akhirnya dia menggendong paksa anaknya lalu berbisik pada ayana

" Kamu tidak ingin ibu menyakiti biu kan, kamu harus menurut padaku dan jangan mengamuk aku akan membawamu" Ayana akhirnya pasrah dan ikut dengan ibunya, dia terus menatap Biu seperti minta tolong tapi biu tidak bisa berbuat apa-apa karna dia juga tidak mau melihat ayana jauh dari ibu kandungnya apa lagi Biu juga tau kalau rania sedang sakit

"Bubu akan menunggumu pulang sayang" Biu tersenyum pada ayana, tapi ayana tidak membalas senyumnya, rania langsung memasukkan ayana ke dalam mobilnya, Erika mengembangkan senyumnya

"Rencana pertama berhasil, aku akan jadi penonton saja dulu setelah Biu tersingkir dari sini, berarti giliran ku lagi untuk menyingkirkan ibu dan anak itu, kalau di pikir2 aku tidak perlu mengotori tangan ku menyingkirkannya karna dia berpenyakitan dan aku yakin tidak lama lagi dia akan mati" Lirih Erika pada dirinya sendiri, Biu datang tiba-tiba di dekatnya

"Erika kamu tidak apa2kan, dari tadi aku melihatmu senyum2 sendiri, apa yang membuatmu senyum2 seperti itu" Erika sangat kaget mendengar Biu yang datang tiba-tiba

"Bukan urusanmu Biu, terserah aku mau senyum2 sendiri, karna sebentar lagi aku akan tertawa terbahak-bahak" Erika mendorong pundak Biu setelah itu pergi dari hadapan Biu

My Babysitter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang