Bible terus menatap ayana dia tidak mau membuka bajunya, Erika sudah pulang ke rumahnya setelah selesai menyiapkan makan untuk Bible dan ayana, saat selesai makan Bible membawa ayana ke kamar dan ingin menggantikan pakaiannya tapi ayana menolak"Sampai segitunya kamu menyukai Erika, kamu tidak ingin melepaskan baju miliknya, kamu lebih peduli pada bajunya dari pada orangnya" Kata bible pada ayana tapi ayana tida Terima dengan perkataan bible dia langsung menggelengkan kepalanya agar dadynya tau kalau baju yang dia gunakan bukan baju milik Erika, tapi bible tidak mengerti dia langsung menggendong ayana dan bersiap untuk tidur saat menggendong ayana aroma wangi dari baju itu tercium kembali bible ingin menolak aroma baju itu karna baju itu milik Erika tapi dia tidak tahan dia membaringkan ayana setelah itu dia juga ikut berbaring di samping ayana dia memeluk ayana sambil menikmati wangi parfum dari baju yang di kenakan Ayana, Biu melihat baju ayana tertinggal dia mengambilnya lalu membawa masuk ke kamarnya dia tersenyum manis saat mengingat wajah lucu gadis kecil itu
"Aku sangat penasaran dengan gadis kecil itu, apa dia anak kerabat Erika" Tanya Biu pada dirinya sendiri , dia juga sudah bersiap untuk tidur dia selalu kepikiran sama ayana.
Pagi 2 sekali Erika di bangunkan oleh ibunya untuk ke rumah bible menyiapkan makanan,
"Erika Bangun nak, sekarang kamu menyiapkan makan untuk tuan bible ibu akan mengajarimu kamu harus belajar sebelum jadi nyonya besar di rumahnya, kalau kamu terus bergantung sama ibu seperti ini bagaimana kalau kamu sudah jadi istrinya masa ibu harus ikut tinggal sama kalian sih" Erika langsung Bangun dan melihat ibunya
"Ck.. Ibu aku malas memasak, kenapa bukan ibu aja sih setelah itu aku membawakannya pasti tuan bible tetap mengira kalau aku yang masak" Erika tidak mau dia kembali membaringkan tubuhnya tapi ibunya menahannya
"Ibu tidak sempat nak, sekarang bangun kalau kamu tetap seperti ini ibu tidak akan membantu mu lagi dan membiarkan gadis lain yang di pilih oleh tuan bible" Erika tidak Terima dia langsung bangun
"Iya.. Iya ibu.. Tapi aku betul-betul tidak tau masak ibu, bagaimana kalau rasanya aneh yang ada tuan bible semakin tidak menginginkanku" Ibunya memikirkan sesuatu dia langsung tersenyum
"Baiklah sekarang kamu ke rumah Biu dia kan pintar dalam segala hal termasuk memasak, kamu sekarang ke rumahnya suruh dia memasak sesuatu untuk tuan bible katakan saja kalau ayahmu menyuruhnya memasak untuk tamu setelah itu bawa ke rumah tuan bible katakan kalau itu masakan mu kamu sengaja bangun sangat pagi menyiapkannya untuk tuan Bible dan nona ayana pasti dia percaya sama kamu" Erika terlihat berfikir, dia sedikit takut
"Bagaimana kalau tuan bible menyuruhku untuk membuatnya lagi, aku harus apa ibu sama aja ibu melemparkan aku ke dalam kandang singa" Ibunya memukul pelan lengannya
"Kenapa kamu sangat bodoh, bilang aja di rumah itu tidak ada bahannya dan kamu akan membuatnya di rumah saja, dia tidak akan curiga percaya sama ibu kalau kamu sudah jadi istrinyakan kamu tidak perlu memasak lagi" Erika langsung tersenyum mendengar perkataan ibunya, dia langsung bersiap dan ke rumah Biu, Erika langsung masuk ke dalam rumah Biu dan kebetulan Biu sedang di dapur menyiapkan makan untuk kakek dan neneknya Erika langsung menghampirinya
"Biu kamu lagi masak apa" Biu sampai kaget karna Erika datang tiba-tiba
"Erika kamu kok bisa di sini"tanya Biu
" Ya terserah aku dong Biu, kamu kan tau kalau aku ini anak kepala desa dan aku bebas mau ke mana aja termasuk ke rumah mu ini" Biu tidak bisa berdebat dengan Erika,
"Terus kamu di sini mau ngapain, tumben kamu mau datang ke rumah ku apa lagi ini pagi2" Biu kembali melanjutkan pekerjaannya Erika duduk di kursi
"Ayahku menyuruhmu menyiapkan sarapan untuk tamu pentingnya sekarang juga, aku tidak mau mereka kelaparan" Biu tidak tau kalau ada tamu penting datang ke desanya
