✮10

1.2K 31 0
                                    

Kini Alexsa menuju ke tempat penjual sate, pakai sepeda. Di pertengahan jalan Alexsa melihat seorang wanita paruh baya yang diculik oleh beberapa orang.

"Sial, siapa yang berani culik orang di siang bolong gini" batin Alexsa.

"Tolong gak ya, tapi kalau gak di tolong kasihan," gumamnya. Alexsa mengikuti mobil penculik itu sampai di sebuah rumah tengah hutan agak jauh dari perkotaan,

"Anjir, baru tau gua ada rumah kek gini" gumam Alexsa, gimana tidak rumahnya kayak ketinggalan zaman.

"Tolong!!" Teriak wanita tersebut.

"Ck, tidak ada yang bakalan menolong mu, disini hutan!" Kesal pria tersebut. Mungkin dia bosnya.

Alexsa kini di balik pohon besar, mungkin dia tidak bakal ketahuan.

Ekhem

Alexsa menoleh ke arah belakang, terdapat tiga orang berbaju hitam di belakangnya, Alexsa dipukul bagian kepala belakang, pandangannya kini rabun.

"Lumayan buat mainan kita" ucap salah satunya.



"Bunda!!" Teriak seseorang.

"Jangan berisik sialan" ucap salah satunya.

"Bik dimana bunda?" Tanyanya.

"Anu_ ee, nyonya belum pulang dari tadi siang" ucapannya. Sambil menunduk.

"Dari siang?" Tanyanya. Di balas anggukan.

"Telpon ayah bik" ucap yang lain.

"Baik, tuan muda" balasnya.

"Gimana ini vier" lirihnya.

"Lu tenang aja, ayah bakalan datang" ujar Xavier.

"Eiser, Xavier!, dimana bunda kalian?!" Tanya sang pria paruh baya, yang berumur sekitar 40an.

"Ini kita juga heran" ucap eiser.

Terdengar suara dering telepon di saku celana pria tersebut, dia membukanya dan mengangkat telepon tersebut.

"Hallo" jawabnya singkat.

"....."

"Sialan, jangan macam-macam!"

"......"

"Jangan macam-macam ke istri saya!!"

Tit tit

Telpon di putus oleh sepihak.

"Siapa yah?" Tanya Xavier.

"Bunda kalian di culik, oleh ---, dan katanya ada seorang gadis juga"

"SIALAN!!" Kesal eiser.

"Kalian suruh beberapa geng kalian ke sana karena mereka banyak, nanti ayah Sherlock"

"Baiklah" ucap mereka serempak.



Seorang gadis terbangun di sebuah ruangan
Gelap tapi seperti sebuah kamar.

"Ini dimana?" Lirihnya.

"Ohya, gua lupa kan gua di pukul" lanjutnya.

"Tadi gua kesini melihat seorang diculik, dan gua ikutin, terus gua di kepung oleh beberapa orang, dan kepala gua dipukul"

"Gua harus keluar dan tolong orang tersebut" batin Alexsa.

-------

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang