☆35

461 18 0
                                    

Seminggu kemudian.

Di kantin ATS, semua menyantap makanan yang dipesannya, kecuali satu orang, alexsa hanya menatap mie ayam yang, errr, gak berbentuk.

"Kenapa al, mienya gak enak kah?" Tanya vera, mereka menatap alexsa yang sedang memandang mie ayam itu kosong.

"Enak, kok" Balasnya singkat.

"Jangan di makan lagi al, udah gak kebentuk itu" Ucap lani, dan hanya dia balas anggukan.

"Katanya gengnya maka lampir bakalan sekolah ya coy" Ucap nata, memulai percakapan, mereka menatap nata serius.

"Siapa mak Lampir?" Tanya naomi heran, begitu juga alexsa, hanya menguping saja.

"Itu loh gengnya olivia, dia dulu pindah ke thailand, tapi gak tau ngapain pindah lagi kesini" Ucapnya.

Byurr.

Seseorang menyiram tubuh alexsa dengan air, dia melihat ke arah pelaku, ternyata orang baru paling ia benci.

"Sialan apa yang lo lakukan ke sahabat gua!" Geram raya. Dia berdiri dari duduknya. Dan diikuti temannya yang lain.

"Sorry, gua kira ini gak ada orang" Ejek nya,  dengan senyum mengejek.

"Wah, kurang ajar lo, lo belum liat kalau gua udah marah?!, hah!, dasar anak pan_! " Ucap mia, mereka yang mendengar melongo tak percaya.

"Anjir jangan ngomong itu tolol!" Kesal zevalina.

"Santai dong, gua bilang kan gak tau ada orang" Ucapnya santai.

Alexsa berdiri dari duduknya menatap orang didepannya dengan tatapan tajam. Dia belum sadar pakaian dalamnya terekspos.

Glek.

Para lelaki hanya bisa menelan ludahnya kasar, mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Sialan!, gak tau untung lo anak pungut, bukan gua diam karena gua nerima lo jadi, eeeee, kakak gua, seenak jidat lo buat gua kayak gini, GANTI GAK BAJU GUA!!" Bentak alexa, gak dirumah gak disekolah selalu aja ada  masalah.

"Sialan, lo itu yang anak pungut, asal lo tau ya gua itu anak keluarga Alexander yang asli!!" Ucapnya sedikit, bukan sedikit melainkan semua kata yang dikatakan adalah HOAX.

"Heh, mimpi lo ketinggian, awas nanti jatuh nangis" Cibir alexsa. Sedangkan oliv menatap tajam ke arahnya.

"Dasar jalang sialan!" Gumamnya tapi masih didengar oleh alexsa.

"Ada apa ini?!" Suara seseorang menghentikan aksi mereka, oliv melihat segerombolan cowok, matanya berbinar.

Oliv menuju ke salah satu cowok tersebut, dan mengelus rahangnya yang. BEHHH!!.

Cowok yang diperlakukan seperti itu, mendorong tubuh oliv,

"APA YANG LO LAKUKAN!!, JALANG SIALAN!!" Bentaknya.

"Jangan seenaknya lo nyentuh gua!!" Lanjutnya.

"Loh,bukannya itu yang kamu mau, aku bisa kok ngasih tubuh aku ke kamu, gratis" Ucap oliv enteng, wajah cowok itu memerah padam, tangannya terkepal melihatkan uratnya.

"Sialan, murahan banget lo!" Ucap cowok disampingnya.

Kalian tau lah siapa mereka, ya!
Xavier dan eiser dkk.

"Namanya juga jalang, ya pasti murah" Cibir Fathan. Dan di setujui oleh pandu.

"Ck, ini anak yang dipungut oleh mommy gua?, mana wajah polosnya?" Sindir vion.

"Aku, bukan anak pungut kak, yang anak pungut itu alexsa, kalau gak percaya tanya aja sama mommy" Ujar oliv, dengan mata berkaca-kaca.

"SIALAN!, LO ITU YANG ANAK PUNGUT, UDAH PUNGUT GAK SADAR DIRI LAGI!!" bentak alexsa, yang berada di belakang oliv dengan sebuah ember ditangannya.

Glek.

Xavier dan eiser menelan ludahnya kasar,menatap alexsa nafsu, untuk siap di terkam.

"Hiks, kak al jangan asal nuduh aku, hiks, KAKAK ITU YANG ANAK PUNGUT, AKU UDAH TES DNA SAMA MOMMY KEMARIN!!" Isak oliv,

byurr.

Alexsa menyiram tubuh oliv dengan air bekas cuci piring, semua orang tertawa,
Sedangkan oliv mengeram marah,

Dia mendorong alexsa, sampai terjatuh ke tanah, eiser yang melihat itu marah, dia mengeluarkan pisau kecil di sakunya.

Tapi tertahan oleh tangan seseorang, ternyata adiknya, dia mundur, dan menyimpan kembali pisaunya.

"Dasar, jalang!" Geramnya, dan pergi dari kantin.

Xavier berjalan ke arah alexsa dan menggendongnya ala bridel style lalu ke luar sekolah, diikuti oleh eiser. Menuju mobilnya.

Dia mendudukan alexsa di pangkuannya, disamping kursi lain ada eiser, yang memperlihatkan wajah masamnya.

Mobil itu melaju ke mansion kanagara.

-----------------------

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang