☆36

514 13 0
                                    


Cklek.

"Udah pulang boy?" Tanya seseorang wanita.

"Bundaa!~" Teriak alexsa, dan berlari ke pelukan kayla. Kayla sontak membalas pelukan tersebut.

"Aaa, bunda kangen kamu alexsa," Ujar kayla,

"Ayok duduk dulu, boy ganti baju gih" Ucap kayla, mereka mengganguk patuh,
Lalu pergi ke kamar.

"Loh alexsa, baju kamu kok basah" Tanya kayla khawatir.

"Tadi ada orang nyiram al bun, tapi tenang al udah balas" Balasannya dengan cengegesan.

"Astaga, yaudah ganti baju gih sono, ke kamar si kembar aja" Ujar kayla, alexsa tersenyum ragu, lalu tak ayal dia pergi ke kamar xavier dan eiser.

(Info; kalau eiser dan xavier itu kembar, tapi tak identik, abangnya itu eiser ya).

"Ei, vier, aku masuk ya!" Teriak alexsa didepan pintu. Tak ada jawaban alexsa ingin kembali, tapi terdengar suara pintu terbuka.

Alexsa melihat ke arah pintu, tapi tak ada orang di depannya. Dia memilih masuk, ruangan gelap kek gak ada penghuni.

Tiba-tiba pintu tersebut dikunci, alexsa bukan takut dia mengeluarkan pisau kecilnya.

"Hey, keluar gak lo berdua, atau gua lukai tangan gua!" Ancam alexsa, tak ayal mereka keluar dengan cengegesan.

"Jangan dong, kami kan cuman bercanda" Ucap eiser.

Alexsa menatap mereka malas, pandangannya teralihkan ke perut kotak kekasihnya, dan hanya memakai celana sependek paha.

"Kalian ngapain gak pake baju, iih!"  Ucap alexsa, lalu menutup matanya, tapi kadang-kadang ngintip.

Xavier maju lalu memegang tangan alexsa, dan menaruh di perutnya.

"Satu, dua, delapan!, banyak banget!" Ucap alexsa. Sedangkan mereka tersenyum.

"Ganti baju dulu sana sekalian mandi" Ucap eiser, alexsa mengganguk patuh,

5 metit setelah alexsa mandi, dia keluar memakai handuk, dia menuju ke ruangan khusus pakaian.

Tak luput dari perhatian si kembar, mereka menelan ludahnya kasar, hey siapa gak terpesona, alexsa hanya memakai handuk sampai paha, pahanya mulus, putih, buat iman orang tergoda.

Cklek.

"Aaaa!!" Teriak alexsa, yang melihat pacarnya yang duduk di sofa.

"Hey, kenapa teriak, nanti tenggorokan mu sakit" Ucap eiser, dan menegelus leher alexsa.

"Yaudah ayok keluar, takut nanti kami khilaf" Ujar xavier, dan pergi dari sana.

Di ruang keluarga terlihat malix dan kayla yang sibuk menelfon seseorang entah siapa.

"Hay al, kapan datang?" Tanya malix.

"Barusan tadi yah" Balas alexsa dengan senyum. Malix menggaguk dan tersenyum.

"Al, kata mommy kamu dia bakalan datang ke sini, ada yang mau bicarakan, kayaknya penting" Ujar kayla, dan duduk disamping suaminya.

"Al, kok perasaan bunda aja, bukan bunda mau menjelekkan mommy mu. Hanya saja, tadi di telfon nada bicaranya tidak seperti biasa, kayak itu bukan mommy kamu gitu sayang" Jelas kayla panjang lebar. Alexsa yang mendengar hanya senyum tipis.

"Al, gak tau bun, setelah mommy pulang dari butik, sikapnya udah berubah, dia cuek sama al, dia sering manjain anak angkatnya" Lirih alexsa,

Kayla yang tak tega, langsung memeluk alexsa, dia melihat tubuh alexsa yang bergetar.

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang