☆38

509 12 0
                                    

[Vote]

"Ngapain lo manggil gua?" Tanya alexsa.

"Wahh!, ternyata kakak udah datang, bagus deh kalau gitu" Ujar oliv dengan senyum miring.

"Jangan buang waktu gua, syukur kalau gua datang kalau gak, udah jadi arang lu disini" Ucap alexsa, menatap oliv sinis.

"Gua mau lu jauh jauh sama  Xavier dan eiser, mereka bakalan jadi tunangan gua!" Ancam oliv, alexsa hanya terkekeh lalu menatap oliv tajam.

"Lu pikir gua takut, hah!, jangan halu deh" Ucap alexsa sinis.

"Hey, dengan mommy lo yang ada di tangan gua, gua bisa buat mommy lo itu takluk ama gua, jadi gua bisa minta apapun sama dia, termasuk dengan tunangan lo" Ujar oliv.

"Lo pikir tunangan gua mau sama lo, dengan cara apapun lo lakukan, gak bakalan bisa, dia udah kepepet sama gua" Ujar alexsa. Oliv mengepalkan tangannya.

Plak

"GUA MUAK LIAT WAJAH JALANG LO ITU!!, GUA MALAS LIAT LU BAHAGIA TERUS!!, GUA PENGEN LO MATI!!"  Bentak oliv, dan menjambak rambut alexsa.

"Jalang kok ngatain jalang sih!" Kesal alexsa, dan memukul perut oliv dengan kakinya, lalu menendang nya.

"Aaaakk!, jijik gua liat lu anak anj_!" Kesal oliv lalu mencakar wajah alexsa.

"Sialan!, tengkar tu jangan main wajah dong, liat nih luka wajah gua karna kuku setan lo itu!" Kesal alexsa. Lalu terjadi lah jambak dan pukul.

Sampai ada suara yang menghentikan perkelahian mereka.

"Woyy!, udah, liat nih wajah adek gua!" Teriak pandu. Memang mereka sudah memanggil alexsa itu adek, itu atas kemauannya sendiri.

"Hiks, kak, perut aku cakit, karena dia!" Isak oliv yang menunjuk alexsa yang menjilat darahnya.

"Sok imut amat suara lo, mau muntah gua dengarnya!" Ejek fathan.

"Hey, baby, yang mana sakit, sini aku obatin" Tanya eiser, alexsa hanya diam dan menundukkan kepalanya.

Sampai terdengar suara isakan yang berasal dari alexsa, eiser langsung memeluk alexsa.

"Sialan!, lo apaain cewek gua bangsat!" Geram xavier, dan mencekik leher oliv.

"Hiks, sakit, kak" Isak oliv, dan memandang vian, berharap butuh bantuan, tapi vian hanya diam.

"Udah, vier, jangan bunuh dia, dia boneka exsa" Ujar alexsa, dan memeluk xavier dari samping. Xavier hanya diam

"Ei, tolong hentikan vier, jangan sampai boneka exsa dia bunuh" Pintanya ke eiser. Eiser langsung memisahkan tangan Xavier dari leher oliv.

"Jangan gegabah bodoh, itu bagian exsa, bukan elo" Ujar eiser.

"Pergi gak lo, bikin muak tau gak!" Usir vion, oliv langsung pergi dari sana.

"Kamu gak apa-apa exsa?, ayok kita kerumah sakit aja" Ajak Xavier, alexsa hanya menggeleng.

"Gak perlu, ini cuman luka kecil, nanti juga bakalan sembuh" Ujar alexsa.

"Gua pastiin, tu jalang pesti ngadu ke tante wilna" Sahut abi.

"Kita liat aja permainannya" Sahut
alexsa, mereka hanya menggaguk.

--------------

Pengen ubah nama eiser jadi zavier, tapi apalah, udah mau end. 😭😭😭

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang