☆32

551 22 0
                                    


[Vote]


Di persimpangan mereka berhenti, untuk membeli mainan.

"Haii!, al!" Sapa seseorang. Alexsa menoleh ke arah suara. Teryata naomi dkk dan abangnya.

"Hayy juga, kalian ngapain?, kok ada abang joshua?" Tanya alexsa.

"Kami Baru dari mall, terus abang lo, dari supermarket" Balas sheila.

"Eh, ada neng sheila, ngapain neng, cariin aa ya?" Goda gilang.

"Ck, pede banget lo" Cibir sheila. Mereka semua tertawa. Selagi gilang memutar mata malas.

"Kalian mau kemana?, kok banyak barang gitu?" Tanya vera. Mereka mengganguk setuju.

"Oh, ini lagi mau ke panti, kalian ikut gak?" Jawab alexsa.

"Ikut dong, kan selagi ada fathan" Ucap mia,

"Cielah, naksir lo sama dia?" Sarkas elaina. Mia hanya mengganguk.

"WAHH!!, PARAH KAMI GAK DIAJAK!!" teriak seseorang. Sedangkan mereka menutup telinganya.

"Nata jangan berisik oon, suara lo cempreng!" Kesal lani, nata hanya cengengesan.

"Kalian ngapain, kok gak ngajak bebeb sih," Kesal nata.

"Mau ke panti lu ikut?" Tawar vera.

"Mau dong, kan ara suka sama anak kecil" Pinta ara. Mereka mengganguk.

"Mau juga dong, tapi kami sama siapa perginya?" Tanya lani.

"Kan lo ada pacar, sama liam sonoh" Jelas alexsa. Lani hanya cengengesan.

"yuhuu!, ayang vion, bebeb datang nih! " Teriak nata.

"Jangan teriak!," Kesal raya, seketika nata diam, sama hal dengan yang lain.

"Ayok pergi" Sahut eiser. Mereka langsung menaiki kendaraan masing², dan di pimpin oleh mobil Lamborghini.



Sesampainya di panti, mereka disambut oleh anak-anak di sana, mereka langsung memeluk alexsa.

"Kakak!!" Teriak salah satu anak disana.

"Hay, senang gak, ohya kakak bawa mainan buat kalian semua loh" Ujar alexsa. Mereka bersorak senang.

"Selamat pagi nona muda" Sapa  dan menunduk buk panti tersebut_ rana.

"Eh, buk gak usah nunduk gitu," Ucap alexsa.

"Gak sopan buk, masa yang tua harus nunduk ke yang kecil, gak harus nunduk buk, senyuman saja saya udah senang" Pinta alexsa.  Rana terharu, dia pikir alexsa gila hormat, sama hal dengan gadis diluar sana.

"Makasih nona"

"Panggil aja alexsa buk"

"Baik non_, eh alexsa."

"Ohya buk, kami kesini mau nyumbang kan baju, tenang buk bajunya masih baru," Jelas alexsa.

"Makasih banyak alexsa, Anak-anak pasti senang, jarang ada yang ngasih mereka baju dan mainan" Lirih rana.

Alexsa langsung memeluk rana, rana sontak terkejut, dan menangis di pelukan alexsa.

"Kakak, aku juga mau di peluk" Pinta anak kecil disana, _ lulu.

"Siapa namanya cil, hm?" Tanya alexsa.
Yang sedang menggendong lulu.

"Nama ku lulu, kakak cantik deh," Jawab lulu.

"Makacih, kamu juga cantik kok," Balas alexsa, dan mencium pipi gembul lulu.

"Kakak, abang yang itu ganteng banget" Ujar lulu, yang menunjuk ke agra.

"Kamu suka?," Tanya alexsa, lulu hanya mengganguk. Alexsa lalu menuju ke arah agra.

"Ganteng kan, jelas dong, pacar teman kakak gitu loh" Ucap alexsa.

"Udah punya pacal yah, padahal lulu cuka sama abang itu" Lirih lulu.

"Centil banget nih bocil" Bisik nata ke lani. Lani hanya mengganguk setuju.

"Yang sabar ya raya, nanti ara gigit bocilnya" Ujar ara.

"Gak perlu," Ucap raya.

"Hiks, huaa, lulu mau sama abang ini, ciapa cih pacalnya" Isak lulu, alexsa menujuk ke arah raya, yang sedang menatap lulu dingin.

"Itu pacarnya," Ujar alexsa. Seketika lulu terdiam. Dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gak jadi deh, lulu macih cayang nyawa" Ucap lulu. Mereka hanya tertawa.

"Sama abang aja dek, abang ganteng dan kaya tujuh keturunan" Sahut pandu.

"Engak abang jelek, lulu gak cuka," Balas lulu, mereka semua tertawa.

--------------------

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang