☆END

709 14 0
                                    


"Jadi kita apakah dia" Ucap lion menatap
wilona tajam.

"Bunuh dia" Sahut bram,
-----------------

"Ayah!, kenapa harus bunuh kakak!, aku tau ayah kecewa dengannya, tapi mohon yah, biarin kakak hidup, kita mulai dari awal yah" Lirih wilna.

"Tidak!, dia pantas mati!, dia telah membuat istri saya meninggal!, pembunuh tetap pembunuh!, dia harus mati!" Bentak bram, menatap tajam wilona.

"Udah mommy diam aja, dia memang pantas mendapat itu, apalagi anaknya" Sembur alexsa.

"Tidak!, aku tidak ingin mati!, kalian harus menderita!" Jerit wilona,

"Bawa dia ke ruang bawah tanah, dan cari anaknya, kurung mereka, dan jangan kasih makan!" Ujar alex dingin. Para bodyguard alex menggaguk patuh lalu membawa wilona keluar.

"Alexsa, kakek keluar dulu, frez dan entah siapa nama mu, kalian juga, beri mereka waktu" Ujar bram mengelus kepala alexsa, dan berlalu dari sana. Diikuti lucas dan frez.

Setelah mereka keluar, kini ruangan itu hanya ada kesunyian. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan.

"Daddy!, bang!, kalian gak kangen sama mommy, masa kita cuman diam aja" Ujar alexsa duduk di samping vian.

Tanpa aba-aba alex langsung memeluk wilna dan di balas oleh sang empu, alexsa tersenyum senang dibuatnya.

"Maaf, maaf, selama ini gak nyari kamu, gak bisa bedain kamu sama dia, maaf" Sesal alex mendusel kan kepalanya di leher wilna.

"Aku ngerti, aku juga salah, seharusnya waktu itu aku gak kebutik, mungkin aku udah kumpul sama kalian" Lirih wilna mengelus punggung tegap suaminya.

"Lion juga minta maaf mom, maaf, jadi anak yang gak becus" Lirih lion, beranjak dari duduknya, dan memeluk mommynya dari samping.

"Kami juga mom" Ujar kembar V, dan memeluk mommy mereka.

"Alexsa gak mau ikutan  nih?" Goda wilna, alexsa terkekeh lalu memeluk mommynya.

"Kalau mereka tau, kalau gua bukan alexsa yang asli gmn ya?" Batin alexsa.

Selagi di tempat lain, seorang pemuda, yang duduk di bangku taman, menikmati angin malam yang dingin sambil menghisap rokoknya.

"Hahh, gua gak tau mau apa lagi, udah sebulan kamu ngilang" Gumamnya.

Berulang kali ia menghela nafas, di rasa rokoknya sudah habis, dia membuangnya sembarangan arah.

Ketika ia ingin bangkit, ada sebuah tangan mungil yang menutupi matanya.

"Siapa" Ucapnya dingin.

"Masa gak tau sih, tebak hayo" Ujarnya dengan terkekeh pelan.

Dirasa kenal dengan suara yang ia kangen kan, dia mengegam tangan yang menutupi matanya dengan lembut.

"Hiks, alexsa kan" Isaknya

"Yeyy!, kok tau sih"

Langsung saja ia memeluk pacarnya dengan erat, alexsa terkekeh dan mengusap punggung seseorang yang berstatus pacarnya ini.

Langsung saja ia memeluk pacarnya dengan erat, alexsa terkekeh dan mengusap punggung seseorang yang berstatus pacarnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang