✮11

1.3K 40 0
                                    

Kini Alexsa menuju keluar dari ruangan tersebut, beberapa kali dia berpapasan dengan seorang berbaju hitam, untung dia bisa menghindar.

Terlihat ruangan yang lain, pintunya tidak terkunci sepenuhnya, Alexsa melihat di celah-celah pintu tersebut, Alexsa melihat seorang wanita dan pria,

"Tolong, jangan sakiti saya" lirihnya.

"Gak bisa gitu dong, ini balasnya karena suami mu, memutuskan kontrak kerja dengan saya!" Bentaknya.

"Jadi sebagai balasan atas kelakuan suami mu, saya bakalan bunuh kamu!!, hhahha!!"
Lanjutnya.

"Sialan, gua harus tolong ibu-ibu itu" batin Alexsa. Alexsa melihat balok kayu, dan mengambilnya, wanita tersebut melihat keberadaan Alexsa, Alexsa berkode agar diam.

"Apa yang kau lihat!" Bentaknya dan menoleh ke samping, tapi sebelum menoleh Alexsa memukul kepala pria tersebut dengan keras.

"Ayok, Tante" ucap Alexsa.

"Tak bisa sayang, ini diikat mati" lirihnya.

"Gak apa-apa tan, ini pasti bisa" ujar Alexsa.

Alexsa mengambil pisau lipat di meja dan memotong ikatan tali tersebut.

Alexsa menolong wanita tersebut untuk keluar dari ruangan itu, sebelum Alexsa keluar, pria tersebut menggenggam erat kami Alexsa.

"Sialan mau pergi kemana kamu!!" Kesalnya.

"Minggir tangan Lo kotor!" Kesal Alexsa.

"Tante keluar dulu, cari bantuan!" Ujar Alexsa.

"Gak bisa!, kamu juga harus keluar!" Isak wanita tersebut. Alexsa menggeleng pelan.

"Gak bisa Tan, Tante harus keluar dulu" ujar Alexsa sambil tersenyum manis. Kini kepala Alexsa kembali sakit, tapi dia harus kuat, dengan sisa tenaganya.

Wanita tersebut, memukul kepala pria tersebut dengan kakinya, genggaman Tersebut terlepas.

"SIALAN, KALIAN KEJAR MEREKA BERDUA!!" Bentak pria tersebut.

Alexsa dan wanita tersebut berada di lantai dua, mereka bersembunyi di ruangan,

"Tante, harus keluar dulu ya" lirih Alexsa.

"Gak kamu juga harus keluar, kita keluar bersama ya" balasnya, Alexsa menggeleng lemah.

"Gak Tan, Alexsa udah gak kuat, kepala Alexsa sakit" lirihnya.

"DIMANA ISTRI SAYA!!" Teriak seseorang. Wanita tersebut bernapas lega.

"Itu suara suami saya, kamu tunggu sini dulu ya" ucapannya sambil mengelus rambut Alexsa. Alexsa mengangguk.

Wanita tersebut keluar dari ruangan tersebut, dan bertepan dengan suaminya wanita itu berlari ke arah suami dan memeluknya, dibelakangnya mereka ada dua orang laki-laki.

"Sayang, jangan tinggalkan aku ya" lirih pria tersebut.

"Maaf, mas aku nyusahin kalian" lirihnya, pria tersebut menggeleng.

"Kalian berdua, tolong bunda, ada perempuan di ruangan tersebut" mohonnya.

"Baik bunda" ucap mereka. Mereka berdua menuju ruang tersebut, terlihat seseorang yang bersandar di dinding tersebut, wajahnya tidak terlalu terlihat.

Mereka menuju ke arahnya, betapa terkejutnya mereka melihat gadis yang dicintainya.

Xavier mengendong Alexsa untuk keluar dari sana dan disusul oleh eiser.

Terlihat di luar banyak orang, mereka sehabis berkelahi.

"Siapkan helikopternya!!" Teriak eiser.

"Tertap bertahan ya sayang" batin Xavier.

"Jangan tinggalkan kami baby" batin eiser.

---------

TRANSMIGRASI ALEXSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang