Entah sekarang jam berapa, pemuda yang sedang pingsan dengan posisi tengkurap dan tangan diikat itu tak kunjung terbangun.
Ya, sekarang Solar belum bangun dari pingsannya. Sedangkan Edgar (?), ia sedang menyiapkan sesuatu untuk Solar. Yang pasti nya itu membuat Edgar senang dan puas, terlihat dari seringainya yang tak kunjung menghilang.
Sesuatu yang sangat mengerikan, menurut Solar.
Setelah beberapa menit, netra iris silver yang berlindung kacamata visor itu menampakkan cahaya nya. Solar terbangun dari pingsannya, awalnya ia merasa pusing.
Jadi, ia memutuskan untuk mengambil posisi duduk di lantai dari tadi yang tengkurap. Tangan nya memegang kuat kepala nya yang terasa sangat pusing, juga berdenyut tak karuan.
Mata nya mulai melihat-lihat sekeliling nya, ia berada di sebuah ruangan gelap. Solar mengernyitkan mata nya, mencoba mengingat kejadian sebelum ia pingsan.
Ah, Solar ingat. Tadi ia terlalu terkejut dan trauma nya kumat, karena melihat bodyguard Edgar membawa kepala bawahan Hali. Sehingga ia pingsan.
Tiba-tiba sebuah lampu remang-remang memancar, Solar sedikit terkejut. Ia melihat apa yang di terangi lampu itu, cahaya nya memang tak terlalu terang jadi minim penglihatan nya.
Di bawah lampu, yang berjarak sedikit jauh dengan Solar. Ada dua bodyguard Edgar dan Edgar di tengah-tengah bodyguard itu. Mereka menyeringai lebar.
Solar sangat-sangat terkejut, bukan melihat Edgar dan dua bodyguard nya. Melainkan melihat apa yang ada di bawah Edgar dan dua bodyguard itu. Itu adalah tubuh bawahan hali dan kepala nya yang terpotong.
Deg!!
Mata Solar membulat sempurna, menandakan sang empu sangat amat terkejut. Melihat Edgar dan bodyguard itu membawa pisau tajam di tangan masing-masing. Terlebih Edgar, ia membawa dua pisau sekaligus dalam dua tangan nya.
"Hah, Solar.. kami akan menunjukkan apa yang akan terjadi jika kau mencoba kabur lagi..~" ujar Edgar dengan senyuman nya, bodyguard itu juga tersenyum pada Solar.
Tubuh Solar kembali bergetar, bahkan pupil mata Solar pun juga bergetar.
Jleb!
Jleb!!
Jleb!!!Tanpa aba-aba, Edgar menusuk 3 kali menggunakan pisaunya itu ke tubuh bawahan Hali. Darah mulai muncrat kemana-mana, bahkan mengenai wajah Edgar. Beruntung jarak Solar lumayan agak jauh.
Mata Solar membulat lagi, bibir pucat nya juga ikut bergetar. Ia sangat amat shock melihat apa yang baru saja ia lihat, Edgar menusuk tubuh bawahan hali itu.
"Heh, ini masih kurang!" Gumam Edgar dengan seringai nya.
"Kalian! Bawakan alat biasanya!" Perintah Edgar pada dua bodyguard nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Solar 2 || ⚠️ [END]
Fanfiction(づ ̄ ³ ̄)づ Balik lagi ma naii yang hobi typo iniii~ Cerita ini adalah cerita season 2/ lanjutan dari "Rahasia Solar" yang pertama. Cuman, di sini agak berbeda. kenapa berbeda? karena di sini Naii buat lebih agak sadis. Jadi, mohon ya bijak dal...