[ 29. Rencana Vexia ]

177 31 8
                                    

yoww balik lagi ma nai yang hobi typo inii~ 😎

Maap membuat klean menunggu hhehe
Happy Reading -!
.
.
.

"Kenapa Fephire belum kesini daritadi? Egh.. awas aja kalo rencanaku ini gagal gara-gara dia.." batin Vexia.

Solar yang melihat ekspresi Vexia yang nampak tak tenang pun mengerutkan keningnya, tanda ia heran.

"Kenapa?" Tanya Solar.

"Fephire tidak kesini-sini dari tadi, apa aku harus menyusulnya ya ke bawah..?" Jelas Vexia.

Belum sempat Solar mengucapkan kata, sebuah notif chat dari ponsel Solar berbunyi.

Ting!

Lantas ia membuka ponselnya dan mengecek chat itu, ternyata itu ialah Hali.

--------------------------------------
< Kak Halii

Bilang ke Vexia, Fephire lagi diajak Blaze buat beli camilan.

Blaze memaksa, jadi Fephire meminta maaf padamu dan Vexia.
_

Kenapa tiba-tiba kak?
_

Tenang saja, ini rencana kakak.
_

----------------------------------------


Hati Solar tiba-tiba gelisah saat Hali meng-chat nya 'ini rencana kakak'. Ia sedikit takut jika sesuatu terjadi pada dirinya maupun kakak-kakak nya, terlebih sekarang Solar paham bahwa Vexia bisa nekat untuk melakukan apapun.

"Sayang?" Panggil Vexia, yang mampu membuat Solar langsung menoleh.

"Ini barusan kak blaze bilang katanya dia ngajak Fephire buat beli camilan, dan Fephire meminta maaf harus menemani kak Blaze pada kita."

"Fephire pergi bersama Blaze?" Kejut Vexia.

"Tenang saja, mallene. Kak blaze bisa jaga Fephire kok, kau tak perlu mencemaskan Fephire."  Solar.

"Aku bukannya mencemaskan Fephire, solar. Tapi.. gimana kalo si fephire itu membocorkan rahasia dan rencanaku?!" Batin Vexia.

"Hm baiklah, eh iya boleh aku ke toilet sebentar?" Vexia.

"Tentu, silahkan Mallene."

.

.

Di markas bawahan Hali, kini mereka bertiga berkumpul di suatu ruangan. Suara dering telepon membuat mereka memperhatikan si pemilik ponsel itu.

Tring!!
Tringg!!
Tring!!

"Siapa?" Suara pria penuh curiga itu membuat Fephire menghela nafas kasar, dan menoleh ke arah pria tersebut.

"Nona Regart." Jawab Fephire.

"Angkat dan berbohonglah." Pinta Hali.

Fephire menahan kesal pada saat itu juga, namun ia hanya mampu berdecak kesal dan menuruti pria ini.

Fephire pun mengangkat telepon ponsel nya itu.

"Iya, nona..?" Fephire mengekspresikan dirinya seperti biasa.

"Kenapa kau malah pergi?! Kau ingin mengkhianati ku, hah?!" Suara kesal Vexia membuat Fephire gelisah dan panik.

Ia menatap Hali dan Blaze secara bergantian, meminta bantuan.

Rahasia Solar 2 || ⚠️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang