[ 11. Siapa Edgar ] ⚠️

275 35 12
                                    

Satu Minggu telah berlalu, Solar masih saja tinggal di rumah mewah Edgar. Walaupun Edgar sudah memberikan Solar handphone, tetapi tetap saja Solar masih bosan.

Apalagi ia sudah berjanji untuk tidak menghubungi saudara nya pada Edgar, jadi membosankan. Ia sangat rindu pada kakak-kakaknya.

Rindu pada Hali, Gempa, Taufan, Blaze, Ice dan Thorn.

"Haah..." Solar menghela nafasnya.

Solar sekarang berada di laboratorium rumah Edgar, sudah berkali-kali ia melakukan eksperimen hanya untuk mencegah dirinya bosan.

Namun, tetap saja Solar bosan.

~


"Blaze, sudah kak hali bilang kan?! Jangan bertindak bodoh!!" Hali sedikit geram dengan tingkah laku Blaze.

Memang belum sepenuhnya ia terpuruk, tetapi tetap saja Blaze merasa jiwa nya seakan hilang.

Saudara-saudara nya, ya Blaze masih tak percaya bahwa semua ini terjadi.

"K-kak..." Gumam Blaze yang masih berada di pelukan hali.

Hali mengernyit mendekap Blaze, ia tak habis fikir. Bagaimana bisa semua saudara berubah menjadi bodoh seperti ini.

Hari ini, lebih tepat nya tadi. Blaze sedang berada di dapur, ia termenung. Selama seminggu ini, hali terus-menerus mengawasi Blaze.

Takut akan terjadi sesuatu yang buruk, seperti yang lainnya. Itu cukup membuat Hali trauma, jadi ia juga tak mau kehilangan satu saudara yang masih berada didekatnya. Blaze.

Hali mencari-cari Blaze di semua ruangan (di rumah), tetapi ia tak kunjung menemukan nya.

Saat mengecek dapur, ia terkejut melihat Blaze yang hendak menusukkan pisau dapur ke perutnya. Namun, dengan cepat hali singkirkan dan untungnya Blaze ataupun Hali tak terluka.

Hali langsung mendekap erat Blaze, ia tahu bahwa Blaze juga seakan ikut terpuruk dalam kesepian.

"Masih ada aku, blaze.." ucap hali.

Blaze tak menjawab, ia hanya diam.

Hali melepas pelukannya, lalu menatap lekat wajah blaze. Ah, lebih tepatnya menatap netra merah ke-oren an milik Blaze.

Blaze hanya menatap netra Ruby sang kakak dengan sayu, semua nya kosong.

Hali sudah menduga nya, ia memegang kedua bahu Blaze.

"Blaze Fire.., kita masih punya tujuan untuk hidup. Ingat'kan apa yang kita janjikan waktu semua nya masih bersama?" Hali berucap.

Satu ingatan muncul di otak Blaze. Sebuah memori yang sangat indah, dimana semua nya masih lengkap. Belum ada yang menghilang, seperti sekarang.

{ Flashback "Rahasia Solar"

"Kak... Janji ya bakal gini terus? Bakal terus sama-sama, jangan pernah ninggalin satu sama lain!!" Seru solar tiba-tiba setelah melepaskan pelukannya.

"Tentu, sol!" Hali, ice, gempa.

"Jelas!!!" TTM.

Rahasia Solar 2 || ⚠️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang