Hari demi hari, keserian Solar berjalan lancar, apalagi trauma nya cukup menghilang karena bantuan dari sahabat kecilnya, Vexia.
Selama beberapa hari ini, Solar sangat akrab dengan Vexia. Amato cukup heran melihatnya, namun ia abaikan saja. Toh, yang penting anaknya mulai membaik.
Hari ini adalah hari libur nya Hali, sedangkan Blaze masih tetap berangkat sekolah karena bukan hari liburnya.
Hali berencana ingin mengobrol tentang keadaan Solar pada Vexia, untuk memastikan perkembangan nya.
Waktu istirahat Vexia tiba, kini Vexia dan Solar tengah mengobrol bersama sambil memakan camilan di kamar Solar.
Hali menuju kamar Solar, saat sampai di depan pintu Solar yang sudah terbuka ia melihat Solar sedang tertawa bersama Vexia.
Ia mengerutkan keningnya bingung, lalu masuk ke dalam kamar Solar. Menghampiri sang bungsu dan psikiater itu.
"Permisi."
Solar dan Vexia menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara.
"Kak hali!" Seru Solar.
"Lagi istirahat?" Tanya Hali.
"Iya, kak. Kak hali mau ikut juga?" Solar.
"Enggak, kakak cuman pengen ngomong sama Vexia soal kau." Hali.
"Eh? Saya?" Vexia.
"Iya, bisa kita bicara sebentar?" Hali.
"Tentu." Vexia.
...
"Bagaimana perkembangan Solar?" Tanya hali to the point, tentu dengan ekspresi datar nya.
"Mulai membaik, Solar sekarang sudah cukup bisa ngehilangin trauma nya." Vexia.
"Apa ada sesuatu yang lain?" Hali memastikan.
"Eum.. tidak ada, kenapa?" Vexia.
"Aku tak mau Solar ada rahasia dariku, jadi tolong katakan yang sejujurnya." Pinta hali agak dingin.
Vexia bukannya takut, ia malah tersenyum simpul.
"Tenang saja, Solar tak punya rahasia dari anda. Dia bahkan sering menceritakan tentang anda pada saya, dan satu kakak nya yang bernama 'Blaze' itu.." Ujar Vexia.
Hali mengernyitkan matanya,
"Kelihatannya kau cukup akrab dengan Solar." Ucap hali dingin pada Vexia.
"Haha, memangnya kami tidak boleh akrab ya?" Lagi-lagi Vexia tersenyum senang pada Hali, seakan meremehkan.
"Orang ini..! Berani sekali!! Mencurigakan..." Batin Hali kesal.
"Oh, sepertinya ini sudah lewat waktu istirahat. Saya pergi dulu untuk melanjutkan pekerjaan saya, permisi ya~" Vexia pun meninggalkan Hali.
"Apakah Solar kenal dengan perempuan ini? Menyebalkan sekali!!" Batin Hali, menatap kesal kepergian Vexia.
.
.
.
.
.
*Skip.
Waktu Vexia sudah habis, kini ia akan segera pergi dari rumah Elemental. Amato mengantarnya sampai ke gerbang rumah.
"Terimakasih banyak ya, Vexia. Karena kamu Solar bisa seceria kaya dulu lagi.. " ujar Amato.
"Iya, pak. Sama-sama, kalau begitu saya pamit dulu." Jawab Vexia dengan senyuman ramahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Solar 2 || ⚠️ [END]
Fanfiction(づ ̄ ³ ̄)づ Balik lagi ma naii yang hobi typo iniii~ Cerita ini adalah cerita season 2/ lanjutan dari "Rahasia Solar" yang pertama. Cuman, di sini agak berbeda. kenapa berbeda? karena di sini Naii buat lebih agak sadis. Jadi, mohon ya bijak dal...