[ 24. Perasaan Aneh ]

245 27 8
                                    

Keesokan harinya, lebih tepatnya saat acara sarapan pagi selesai. Hali dan blaze sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampus ataupun sekolah.

Sedangkan solar, ia juga mempersiapkan beberapa alat belajar nya yang dulu dipakai untuk homeschooling. Ya, hari ini Amato sudah mengizinkan nya untuk homeschooling.

Jadi waktu untuk terapi dari Vexia tergeser ke jam 2 siang, karena homeschooling tetap di jam biasanya atau seperti sebelumnya itu.

(Naii : yg gfaham sm kata²ny skip yh)

"Yah, kita mau berangkat." Ujar hali pada Amato yang sedang menonton TV.

Amato menoleh, menadapat Hali dan Blaze tengah sibuk memakai sepatunya masing-masing. Tak lama juga Solar turun, dan duduk di sebelahnya (Amato).

"Yaudah, hati-hati ya." Amato.

"Siap, yah!" Blaze berseru.

"Ya, yah."

"Oh ya, sun. Inget kata-kata mu yang kemaren! Awas aja kalo deket-deket.." sambung hali sambil menatap tajam ke arah Solar.

Solar sendiri ia mengangguk sambil terkekeh atas sikap hali.

Blaze? Ia plonga-plongo gak ngerti. Sedangkan Amato, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Hali dan Solar.

"Udah, buruan berangkat ntar telat lho! Hati-hati ya kak hali, kak blaze!" Solar.

"Dih ngusir nih?" Blaze memuncungkan bibirnya.

"Gak gitu, kak blaze. Emang kak blaze mau telat sekolah nya? Bisa di hukum terus dapet point tuh~" jahil Solar.

"Heh! Iya-iya, yaudah yok kak! Berangkat!"

"Iya, kita berangkat dulu. Assalamualaikum!" Hali.

"Wa'alaikumsalam." Solar & Amato.

.

*Skip.

"Ayah masih banyak kerjaan?" Tanya Solar kala melihat Amato yang terlihat sangat fokus terhadap kerjaannya.

Solar baru saja menyelesaikan pelajaran homeschooling nya, ia duduk di sofa sebelah amato sambil memakan camilannya.

"Iya, mana gak ada habis nya lagi. Huh~ capek.." jawab Amato dengan sedikit keluhan.

"Kalo cape jangan dipaksain, yah. Ntar malahan sakit lho.." peringat Solar.

"Iya.. ayah coba buat bisa ngatur waktu istirahat, solar.."

"Yaudah, bagus deh yah. Semangat ayah!!"

"Haha makasih~"

"Eh ya, ayah mau tanya." Amato.

"Gak selesai in dulu itu kerjaannya?" Solar melirik laptop ayahnya yang masih memunculkan gambar-gambar perusahaan.

"Bentar doang, solar. Ini.. kamu suka Vexia?" Amato.

"Eh.. hah? M-maksud ayah?" Solar tanya balik, tentu dengan semburat merah di pipi chubby nya.

"Yehh~ pipi nya merah-merah itu lhoo~" amato sedikit menggoda anak bungsunya itu.

"Ih ayah mah!! U-udah ah solar mau ke lab aja!" Solar beranjak, menuju ruang kesayangan nya—laboratoriumnya.

"Jangan lupa istirahat, jangan mikirin Vexia terus!~"

"Ayah ngeselin juga ya!!"

"Hahaha udah-udah sana. Jangan kelamaan lho mainnya!"

"Iya-iya."

Rahasia Solar 2 || ⚠️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang