Semenjak mendapatkan surat dari Liza, Barra jadi sering memperhatikannya, dia tau ini dosa tetapi sungguh banyak hal yang dia pikirkan tentang gadis itu. Dia sedang butuh nasihat dan arahan.
Mereka hanya bertemu sesaat ketika berpapasan, terkadang muncul diingatannya tingkah lucu Khaliza yang suka mengintip atau caper untuk mencuri perhatiannya. Tapi sekarang, Liza tampak biasa saja, menyapa sekedarnya seperti mereka hanya sebatas dosen dan mahasiswa, rekan kerja di MI, dan Abang dari sahabatnya, Hulya.
Banyak hal yang berubah, perasaannya juga menjadi sangat aneh saat melihat Liza dan seorang laki-laki yang Barra tau namanya adalah Muammar. Mereka tampak sangat akrab.
Sebenarnya bukan hanya saat ini, sebelumnya dia sudah merasa terganggu karena kehadiran gadis itu di hidupnya cukup membuatnya dilema tapi sekarang intensitas dilemanya sangat besar.
Semakin hari semakin Barra perhatikan, suara mengaji Liza semakin merdu masuk ketelinganya hanya saja masih perlu perbaikan dalam pengucapannya.
Dan saat itu, Barra gelisah sekali ingin memperbaikinya secara langsung, berbicara dengannya.
Pernah dibayangkannya, hal-hal yang seharusnya tidak seharusnya terbayangkan.
Sehingga Barra semakin rajin untuk melaksanakan salat istikharah dan salat hajat, hingga hatinya merasa tenang, bisa memutuskan pilihannya, memantapkan hati dan mencari solusi terhadap masalah yang sedang dihadapinya.
Ya, hanya Allah tempat dia berkeluh kesah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Syurga Khaliza (Completed)
Jugendliteratur[FOLLOW DULU BIAR BERKAH] Ini bukan kisah cinta suci nya Muhammad dan Khadijah, karena Khaliza tidak sesuci itu hingga bisa mendapatkan seseorang seperti kekasihnya Allah, Ya Rasulullah. Tetapi anggaplah Khaliza Nur Annisa yang baru menginjak umur...