Manusia tampak baik dimata manusia lainnya karena Allah menutup aib-aib mereka. Maka jagalah aib mu sendiri dan aib orang lain.
***
Dikediaman rumah besar keluarga Radeya, Hulya termenung dikamar Mas nya. Liza sudah pulang dari rumahnya setengah jam yang lalu.. Tapi Hulya yakin Liza sahabatnya ini pasti bisa melaluinya karena Allah tak mungkin memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya.
Sesuai dengan apa yang Mas nya jelaskan.
Sejatinya dalam hidup, kita tidak mungkin bisa sepenuhnya lepas dari masalah. Satu masalah selesai, maka bersiaplah dengan masalah lainnya yang bisa lebih ringan dan bisa lebih berat.Tentang masalah hidup sebagai sebuah ujian ini, ingatlah bahwa Allah menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuannya.
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 286:
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa israng kamaa hamaltahuu 'alalladziina ming qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, war-hamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qaumil-kaafiriin
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
"Kamu paham kan dek," tanya Mas nya menatap adiknya yang termenung.
Hulya menganggukkan kepalanya.
"Tapi Hulya ngerasa kasihan mas."Mas itu tersenyum.
"Sini adiknya Mas." Cowok itu meraih tubuh adiknya sambil mencium puncak kepala Hulya sayang."Kamu harus support Liza, karena kamu satu-satunya sahabat dia. Nasihati dia selalu, sampai terbuka hatinya dan selalu bersyukur."
"Siapp Masss hehe, Hulya sayang Mas Barra!!!" Mereka tertawa bersama. Hulya masih dengan gamis nya, namun kali ini tanpa hijab karena dia berada di rumah. Di rumah pun Hulya masih mengenakkan gamis? Iya soalnya semua baju Hulya itu gamis gak ada yang lain.
"Udah geser, Mas mau ngerjain sesuatu lagi," kata Barra mengacak-ngacak rambut adiknya pelan.
"Isss mas ini sibuk terus, laptop terus, kerja terus. Ntar cepet tua loh gara-gara kerja terus, sekarang aja mas jomblo, gimana ntar."
"Heh kamu juga jomblo yaa, mas kerja supaya masa depan Mas terjamin dong dek." Barra terkekeh, melihat adiknya yang cemberut.
Barra membaringkan tubuhnya.
"Yok sini, tidur sama Mas."Hulya tersenyum lebar langsung masuk ke dalam pelukkan Mas nya.
"Dek, Liza udah tau kalo Mas abang kamu?"
"Gak Mas, kan Hulya udah janji gak bakal ngasih tau siapapun."
"Kenapa sih dek, kamu malu ya punya abang kayak Mas? Padahal Mas ini tampan loh."
Hulya memukul lengan mas nya pelan.
"Mas ih pd nya kumat.""Hulya cuma gak mau orang lain deketin Hulya karena Hulya adeknya Mas. Hulya gak mau ya ngeladeni fans fanatik nya mas Barra!!"
"Iya-iya adeknya Mas yang solehah," ucap Barra dan terus mendengar celotehan Hulya yang random.
"Dek. Dek bangun, Sebentar lagi subuh. Ayo kita sholat tahajud berjamaah sama Abi di bawah."
Hulya menggeliat dalam tidurnya.
"Astagfirullah, maaf ya Mas. Nyenyak banget Hulya tidurnya."Barra mengangguk lalu tersenyum lembut.
"Ayoo, abis itu mas mau ke Masjid." Barra terlebih dulu turun kebawah dan diikuti oleh adiknya."Mas udah ambil wudhu?"
"Udah dek, kita pisah ya. Kamu ambil air wudhu dulu sana."
"Gak mandi dulu mas?"
"Nanti Mas sama Abi gak sempet ke Masjid dek."
"Mas tuh gak bangunin Hulya lebih awal."
"Kamu pulas banget tidurnya, Mas gak enak mau ganggu. Udah buruan sana."
"Siapp pak boss."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Syurga Khaliza (Completed)
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR BERKAH] Ini bukan kisah cinta suci nya Muhammad dan Khadijah, karena Khaliza tidak sesuci itu hingga bisa mendapatkan seseorang seperti kekasihnya Allah, Ya Rasulullah. Tetapi anggaplah Khaliza Nur Annisa yang baru menginjak umur...