Ricky tiba-tiba terbangun karena dikejutkan oleh suara hujan deras pagi ini. Bocah itu mengusap kedua matanya beberapa kali, lalu menguap. Ia masih mengantuk. Rasanya malas sekali untuk bangun dan bergegas mandi.
Pukul 06.30
Diluar hujan turun dengan sangat deras, bocah itu tiba-tiba terkekeh samar. Pagi-pagi sudah hujan, berarti sekolah libur. Ricky akhirnya memutuskan untuk kembali menutup matanya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut tebal bergambar logo tim sepak bola kesukaannya--- Real Madrid.
Namun baru beberapa detik ia menutup mata, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka. Ricky mendecak pelan.
"Ricky, wake up." Kata Lean sembari menepuk kaki Ricky pelan.
Sang empu menghela napas sebentar, kemudian membuka matanya dan menatap Lean.
"Udah bangun daritadi."
"Good. Kalo gitu buruan mandi, nanti sarapan bareng. Tapi Papa udah berangkat duluan soalnya ada meeting."
Ricky mengangguk pelan, bocah itu merubah posisi menjadi duduk dan menatap Lean dengan seksama. Yang ditatap langsung menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Why?" Tanyanya.
"Hari ini nggak sekolah kan?"
"Kenapa? Are you sick?" Ricky langsung menggeleng.
"Terus kenapa?"
Ricky lantas berdecak, "Kan hujan, berarti sekolah libur."
"Peraturan dari mana itu kalo hujan berarti sekolah libur? Tetep masuk lah, lagian kamu belajarnya nanti kan di dalam kelas, bukan di luar kelas. Jadi nggak akan kehujanan." Jawab Lean diakhiri dengan kekehan pelan.
"Terus berangkatnya gimana?"
"Naik mobil sama bang Ray. Kan emang hari ini kamu harus berangkat sama bang Ray. Did you forget?"
"Hah? Lupa apa?"
"Kamu belum dikasih tau, ya? Karena kak Milo kemarin berantem, jadi bang Ray minta kak Milo, kak Valen, dan kamu berangkat sekolah sama dia naik mobil. Bang Ray takut, orang yang kemarin berantem sama kak Milo balas dendam ke kak Milo."
"Lah terus kenapa aku juga harus ikut naik mobil?"
"Karena kamu Adiknya kak Milo. Takutnya nanti orang yang berantem sama kak Milo nyari info tentang kak Milo, dan kamu bisa aja ikut keseret."
Mendengar itu, bibir Ricky langsung mencebik kesal. Bukan kesal dengan Milo sih, tapi kesal dengan Rayyan. Kakaknya itu terlalu berlebihan.
"So, please take a shower. Nanti kamu telat, Ricky." Kata Lean.
Ricky hanya mengangguk dan menyingkap selimutnya dengan malas. Kemudian ia bangkit dari ranjangnya untuk berjalan menuju kamar mandi. Lean yang melihat itu terkekeh.
–SEVEN–
"Leandro ya?" Lean yang sedang duduk di sebuah kursi panjang sambil bermain ponsel lantas mengalihkan atensi nya pada seseorang yang baru saja memanggilnya.
Lelaki itu mendongak dan menemukan seorang perempuan cantik tengah tersenyum manis ke arahnya.
"Mbak Fiona? Kenapa di sini?" Tanya Lean.
Perempuan bernama Fiona itu terkekeh samar, kemudian duduk di samping Lean.
"Disuruh Ayah saya nganterin laptop beliau yang ketinggalan di rumah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Awesome Lil' Brothers | ENHYPEN✓
Random#SUDAH TAMAT #ENHYPEN LOKAL #Daily life 7 bersaudara ‼️Disclaimer‼️ •Cerita ini hanyalah imajinasi author, hanya untuk hiburan semata alias FIKSI •Dilarang latah/ semua konflik dalam cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli idol •E...