"RICKY, TOLOONGG!!!"
Brak! Brak! Brak!
"RICKY, BUKA PINTUNYA!!"
"KENAPAAA?!!"
"BUKA DULU PINTUNYA, INI DARURAT!! CEPAATTT!!"
"SEBENTAARR, PAKAI BAJU DULU!!"
Dengan berat hati akhirnya Ricky mengambil baju yang tadi ia lepas karena tubuhnya merasa sangat gerah. Bocah itu memang terbiasa tidur tidak memakai baju--- entah itu malam atau siang.
Setelah memakai bajunya kembali, ia langsung membuka pintu kamarnya dan menemukan Valen sedang berdiri di depan kamarnya dengan raut wajah yang susah di tebak.
Tadinya ia sedang tidur siang dengan nyenyak, tapi tiba-tiba pintunya di ketuk berkali-kali dengan keras oleh Kakak kembarnya itu. Ricky kini menatap Valen dengan tatapan meminta penjelasan.
"Badan Milo panas bangeeettt!!" Ucap Valen heboh, kemudian menarik lengan Ricky kasar dan menyeret bocah itu untuk mengikutinya ke kamar.
Ricky yang mendengar itu sontak terkejut dan hanya pasrah ditarik oleh Valen.
Setelah sampai di kamar Kakak kembarnya, ia melihat Milo terbaring di atas ranjang dengan sebagian tubuh tertutupi oleh selimut 4 lapis.
4 LAPIS?!!!
"Kenapa selimutnya banyak bangeeettt??" Tanya Ricky heran.
Siang ini cuaca sangat panas bahkan tadi ia sampai harus melepas bajunya saat tidur. Tapi sekarang Milo malah memakai selimut tebal itu sampai 4 lapis. Bahkan AC di kamar Kakaknya itu juga di matikan.
"Kedinginan sampe menggigil, tapi badannya panas bangeett." Jawab Valen kemudian berjalan mendekat ke arah ranjang Milo. Kembarannya itu kini terlihat sedang tertidur.
Ricky ikut mendekat, kemudian punggung tangannya ia arahkan ke dahi Milo kemudian turun ke leher. Bocah itu terjingkat sedikit karena merasakan panas yang luar biasa.
"Ke rumah sakit aja nggak sih, Kak?" Tanya Ricky.
"Jangan. Ini cuma panas aja, nanti juga sembuh. Kakak tadi juga udah minum paracetamol kok," jawab Milo tiba-tiba. Suaranya bergetar karena ia menggigil kedinginan.
"Milo, gue kompres aja ya? Biar panasnya cepet turun," ucap Valen.
"Sama aku buatin teh panas ya, Kak?" Kata Ricky.
Milo hanya bergumam dengan pelan, ia memejamkan matanya lagi karena merasa lemas hanya untuk membuka mata.
"Ayo, Ricky."
Ricky mengangguk kemudian bergegas untuk pergi dari kamar mengikuti Valen. Namun saat ia baru berjalan sampai di depan pintu, bocah itu tiba-tiba berbalik dan berjalan ke arah jendela.
"Ngapain sih?" Tanya Valen.
"Nutup jendela, biar nggak ada angin yang masuk. Kasian kak Milo kedinginan," jawab Ricky sambil menutup jendela kamar Kakak kembarnya itu. Kemudian ia kembali berjalan keluar kamar.
Setelah sampai di dapur, Valen dan Ricky segera melaksanakan tugasnya masing-masing. Ricky membuat teh panas dan Valen menyiapkan kompresan.
"Ngompresnya pake air dingin apa air hangat ya?" Gumam Valen pelan, namun ternyata Ricky bisa mendengarnya.
"Air dingin."
Valen langsung menoleh dan menatap Ricky dengan alis berkerut, "Ini serius ya, Ricky, bukan waktunya bercanda," ucapnya.
"Emang serius kok. Kalo badan panas itu ngompresnya ya pakai air dingin biar badannya ikut dingin."
"Tapi Milo kedinginan, masa di kompres pakai air dingin sih? Nanti makin kedinginan dia."
![](https://img.wattpad.com/cover/364014984-288-k677690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awesome Lil' Brothers | ENHYPEN✓
Random#SUDAH TAMAT #ENHYPEN LOKAL #Daily life 7 bersaudara ‼️Disclaimer‼️ •Cerita ini hanyalah imajinasi author, hanya untuk hiburan semata alias FIKSI •Dilarang latah/ semua konflik dalam cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli idol •E...