45# Terkejut

1.2K 147 21
                                    

Setelah kegiatan nge-gym nya selesai, Shaka langsung mengajak Adik kembarnya untuk pulang ke rumah. Namun saat masih berada di tengah-tengah perjalanan, mata Valen tiba-tiba berbinar melihat kedai es krim di pinggir jalan. Bocah itu lantas meminta Shaka untuk berhenti.

"Mas Shaka, beli es krim dulu ya?"

Shaka melirik Valen yang duduk di bangku belakang lewat kaca mobil. "Nggak ah, orang habis nge-gym kok makan es krim," katanya.

"Kan bisa beli yang slow chruned."

"Enggak, Valen. Kamu kalo mau beli, beli aja. Mas tungguin. Milo beli apa nggak?" Shaka beralih menatap Milo yang duduk di sampingnya.

"Nggak deh."

Valen mendesah gusar saat kedua saudaranya tidak ada yang mau diajak membeli es krim. Tapi meskipun begitu, bocah itu akhirnya memutuskan untuk turun dan membelinya sendiri.

"Tungguin sebentar ya kalo gitu." Ucapnya kemudian berjalan menjauh dari mobil.

Bermenit-menit kemudian, Valen akhirnya kembali ke dalam mobil dengan membawa satu kotak berukuran sedang es krim rasa mintchoco favoritnya.

"Mintchoco muluuu!!" Komentar Shaka ketika melihat Valen kini mulai melahap es krimnya di dalam mobil.

"Dih? Biarin lah, suka-suka aku!"

"Sampai sekarang Mas masih nggak tahu letak kenikmatan es krim rasa odol itu." Shaka terkekeh pelan.

Menurut dia, es krim rasa mintchoco itu adalah es krim paling tidak enak yang pernah dia temui. Rasanya seperti memakan pasta gigi dengan coklat.

Semua saudara-saudaranya juga tidak ada yang menyukai es krim tersebut, kecuali Valen. Bocah itu adalah pecinta es krim rasa mintchoco nomor satu. Menurutnya, perpaduan kesegaran mint dan rasa manis dari coklat itu adalah kombinasi yang unik sehingga menciptakan rasa nikmat tersendiri bagi peminatnya.

"Itu karena Mas Shaka nggak suka, makanya nggak bisa nemuin letak kenikmatannya," ucap Valen.

Shaka hanya mengangguk dan berdehem, tidak akan ada habisnya jika berdebat perihal es krim favorit Adiknya itu. Lelaki itu akhirnya memilih untuk kembali melajukan mobilnya.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka akhirnya sampai di rumah. Shaka memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah. Bersamaan dengan itu, datang mobil Rayyan yang juga ada Lean di dalamnya. Keduanya baru pulang dari kantor.

"Kalian habis dari mana? Kok bawa mobil kak Harris segala?" Tanya Lean.

"Gym." Jawab Milo singkat.

Rayyan lantas menaikkan sebelah alisnya saat melihat Valen yang baru turun dari mobil membawa satu kotak es krim.

"Adik lu unik banget, habis nge-gym malah makan es krim." Ujarnya sambil menatap Shaka.

"Orang gila mana, orang gila mana? Orang aku nggak ikut nge-gym!" Jawab Valen kemudian menjulurkan lidahnya kepada Rayyan. Setelah itu, ia langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam rumah karena takut jika pipinya dicubit oleh sang Kakak kedua.

Rayyan yang melihat itu langsung merotasikan bola matanya malas, "Beraninya langsung kabur," cibirnya.

"Kalo anak kucing ini ikut nge-gym apa nggak?" Tanya Rayyan kemudian. Anak kucing yang dimaksud itu adalah Milo.

"Ikut dong."

"Habis ini jangan nge-gym lagi ya?"

Milo langsung mengernyitkan dahi, "Kenapa emangnya?" Tanyanya.

"Takut tubuh kamu jadi kekar dan berotot. Nggak cocok sama muka kamu, muka kamu imut begini soalnya," kata Rayyan kemudian mencubit kedua pipi Milo dengan gemas. Sang empu langsung mendengus.

Awesome Lil' Brothers | ENHYPEN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang