Harris baru saja mendaratkan bokongnya pada sebuah kursi kayu di sebuah restoran untuk meeting dengan klien nya yang menghubunginya secara tiba-tiba tadi saat ia masih berada di sekolah Adiknya.
Saat ini lelaki itu sedang duduk sendirian menunggu seseorang, tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan sebuah panggilan dari kontak yang ia beri nama 'Bu Yesi Guru BK'. Harris langsung mengernyitkan dahinya bingung. Urusan motor Ricky tadi sudah selesai, lalu untuk apa guru BK itu menghubunginya.
Lelaki itu langsung mengangkat panggilan, matanya melotot setelah mendengar penjelasan dari seberang telepon. Tangannya mengepal pelan, setelah itu ia mematikan sambungan teleponnya saat panggilan itu sudah selesai.
Harris buru-buru bangkit dari duduknya dan bergegas pergi dari restoran itu. Napasnya memburu, ia masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobil itu dengan keras.
Ia cukup terkejut mendapati sebuah panggilan dari guru BK Adiknya yang meminta lelaki itu untuk datang ke sekolah sekarang, karena Adik bungsunya baru saja berkelahi dengan teman sekelasnya. Yang lebih membuat ia terkejut adalah, Milo juga ikut terlibat dalam perkelahian itu.
Harris tidak habis pikir, Milo yang selama ini tidak pernah membuat masalah, selalu jadi anak baik dan penurut, selalu menjadi penengah jika saudara-saudaranya berdebat, selalu bersikap dewasa, dan memiliki kesabaran yang tinggi itu sekarang malah terlibat sebuah perkelahian dengan teman Ricky.
Padahal, beberapa hari yang lalu bocah itu juga baru saja berkelahi dengan murid sekolah lain. Bahkan hukuman yang diberikan Rayyan--- berangkat dan pulang sekolah naik mobil masih harus ia jalankan untuk beberapa hari ke depan.
Sekarang Harris sudah sampai di sekolah Adik-adiknya. Laki-laki itu langsung turun dari mobil dan berjalan menuju ruang BK. Saat sudah sampai di depan ruang BK, ia melihat Valen sedang duduk di depan ruangan itu dengan kepala tertunduk.
"Valeno," panggil Harris. Mendengar namanya disebut, Valen langsung mendongakkan kepala.
"Kak Harris, jangan marah dulu. Kakak harus denger penjelasan Milo sama Ricky. Kakak harus percaya sama mereka," ucap Valen yang melihat raut wajah Harris penuh emosi.
"Kakak masuk dulu." Tidak menjawab ucapan Valen, lelaki itu justru mengalihkan pembicaraan. Tanpa menunggu jawaban dari Adiknya, ia langsung masuk ke dalam ruang BK.
Valen yang melihat itu hanya mampu menghela napas pelan.
Beberapa menit kemudian, Harris akhirnya keluar dari ruangan bersama dengan seorang lelaki paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Ayah dari Richard. Kemudian di belakangnya diikuti oleh Milo, Ricky, dan Richard.
Kedua lelaki yang menjadi wali itu bersalaman sambil tersenyum, "Sekali lagi, saya mewakili Adik-adik saya mau meminta maaf kepada anda karena mereka sudah memukuli anak anda, pak Rudi," ucap Harris.
"Tidak apa-apa, mas Harris. Saya sebagai Ayahnya Richard juga meminta maaf karena omongan Richard membuat Adik-adik mas Harris terpancing emosinya. Dan meskipun sudah lama sekali, saya turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Mas Harris dan Adik-adiknya."
"Terimakasih, pak Rudy."
"Sama-sama. Kalau begitu saya pamit duluan, mas Harris."
Setelah berpamitan secara resmi, pak Rudy akhirnya bergegas untuk pulang diikuti oleh Richard di belakangnya. Setelah sidang di ruang BK tadi, bu Yesi meminta anak-anak yang terlibat perkelahian itu untuk pulang duluan supaya bisa merenungi kesalahannya di rumah.
"Milo, gimana?" Bisik Valen pada Milo. Bocah itu sejak tadi penasaran bagaimana kondisi di dalam ruang BK.
"Aman, lo tenang aja." Ucap Milo santai.
![](https://img.wattpad.com/cover/364014984-288-k677690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Awesome Lil' Brothers | ENHYPEN✓
Random#SUDAH TAMAT #ENHYPEN LOKAL #Daily life 7 bersaudara ‼️Disclaimer‼️ •Cerita ini hanyalah imajinasi author, hanya untuk hiburan semata alias FIKSI •Dilarang latah/ semua konflik dalam cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli idol •E...