1.3 Mangun Karsa : Bakso

1.2K 101 1
                                    

"Mau makan apa nanti malam? " Tanya Yasa ke Renja dan Hesa, diantara 7 member Juvenile mereka bertiga adalah orang yang paling doyan makan dan sering jadi penasehat untuk menu hidangan makan dan kebetulan mereka juga sekelas

"Makan nasi padang/nasi goreng kimchi" Jawab Renja dan Hesa bersamaan, membuat keduanya saling bertatapan sengit tak ingin disaingi

"Nasi padang! " Selak Renja

"Nasi goreng kimchi!! " Seperti biasa, Hesa yang tak mau kalah

"Anak-anak, Boleh gak selain nasi padang sama nasi goreng kimchi? " Tanya Yasa dengan wajah tertekan, dia sudah sangat bosan dengan dua makanan utama itu

"Mau makan apa emangnya? " Renja

"Coba kita tanya di grup! " Yasa segera mengambil ponselnya untuk berdiskusi di ruang obrolan Juvenile team

Juvenile Boy
(7 anggota)

Yasa
"Anak-anak, mau makan apa nanti malam?"

Bungsu bulet
" Pengen bakso Sa"

Tuan muda
"Bakso beranak! "

Renja
"Astaghfirullah, baksonya beranak sama siapa? Bapaknya ibunya yang mana? "

Tuan muda
"Bapaknya bakso tulang rangu, ibunya bakso tulang rusuk"

Sam
"Bangke! Sampe keselek soda yang gue minum, kalau bercanda lihat sikon anjing @tuan muda"

Tuan muda
"Ya mana gue tahu bangsat! Gue di ruangan broadcasting"

Hai Bernard
"Nggak kenyang woi kalau gak makan nasi, usus Indonesian people nih"

Sam
"Usus lo aja yang melar! Tinggal tambah nasi Hes! @Naran, nanti masakin nasi buat si tukang makan @Hai bernard "

Naran
"Easy... @samudra"

Hai Bernard
"Cielah @samudra, belain kesayangannya! Iya deh iya makan bakso! "

Samudra
"Masih siang gak usah cosplay jadi setan lu ye! "

Tuan muda
"Maksudnya apa? Kesayangannya Sam siapa? '

Naran
" Ytta (yang tau tau aja) "

Hai Bernard
"Siapa tuh?...Kiw kiw uhuyyyyyy"

Bungsu bulet
"Ini bahas apa? Gak jadi makan bakso? "

Naran
"Diem aja @bungsu bulet, kita yang waras ngalah aja! "

Yasa
"Lanjutin berantemnya! Nanti gue gantung kalian semua di pohon kedondong belakang sekolah"

Hai Bernard
"Ampun ndoro!!! "

Samudra
"Siap salah"

-Mangun Karsa-

"Mau kemana sa malam-malam gini rapi banget? " Tanya Hesa saat melihat sang leader keluar kamar dengan wajah dan penampilan yang segar

"Mau ketemu Olivia Hes, katanya dia bingung revisi proposal pengajuan ke kepala sekolah, udah dateline soalnya" Jelas Yasa

"Gue temenin Sa! Sekalian gue mau nyari cemilan, laper" Hesa

"Yaudah buruan gi ganti baju! Gue tungguin" Yasa

Hesa segera melenggang pergi ke kamar, tak butuh waktu lama ia kembali dengan celana jeans dan kaos oblongnya.

"Mau kemana? " Tanya Renja yang kebetulan lewat ingin ke dapur

"Mau keluar bentar Ren, assalamu'alaikum!" Pamit Hesa dan Yasa

"Pake jaket! Waalaikumsalam" Suruh Renja lalu pergi, meskipun terdengar seperti perintah biasa namun Yasa dan Hesa cukup takut untuk melanggarnya

"Udah pake jaket aja, daripada harus minum promag seminggu karena enggak dimasakin" Bisik Hesa

-Mangun Karsa-


"Lo doyan pa laper Hes pesen gitu banyaknya? Gue gak mau lo mubadzir makanan ya" Peringat Yasa ke Hesa yang sudah memesan begitu banyak makanan ke kasir cafe

"Buat anak-anak juga Sa, ini malam minggu, katanya mereka mau nonton netflix, biar pada ngemil" Jelas Hesa

Yasa yang mendengarnyapun lega lalu mengalihkan pandangannya ke perempuan cantik bernama Olivia yang duduk di tengah-tengah cafe.

"Hai! Yasa! " Olivia mengangkat tangannya spontan saat tatapan mereka berdua bertemu

Yasa segera membalas lambaian tangan dan tersenyum manis kearah sekretaris OSIS Mangun Karsa itu.

"Sa, gue nunggu dipojokan aja ya! Kalau gue gabung takut ganggu! " Hesa

"Ya elah Hes, kagak napa-napa juga kali gabung, ini cuma revisi dikit, habis itu balik" Yasa

"Udah gue mau mojok aja pokok nya, gue pesen banyak makanan juga, menuhin meja kalian nanti" Hesa

"Ya udah iya, tunggu disana lo ya! Jangan ngilang! Gue Digebukin satu apartment kalau lo ilang nanti" Yasa sedikit banyak khawatir, dulu pernah, Naran mengajak Hesa main ke pasar malam tapi berakhir anaknya hilang, dan ternyata oh ternyata anaknya jadi ketua regu yang memandu bocil-bocil masuk kedalam rumah hantu.

Hampir Naran menelpon polisi tapi beruntung Hesa lebih dulu ditemukan oleh Renja. Berakhir Hesa mendapat ceramah dari selepas isya sampai jam 9 malam.

"Haha aman ndan! Udeh sono! " Usir Hesa halus, ia segera berjalan menuju meja pojokan untuk bersantai ria sambil bermain game

30 menit berlalu, Hesa masih asik dengan game PUBGnya, sesekali ia merengut kesal dan menggumam tidak jelas karena kalah. Tak berselang lama dunia game yang dimainkan oleh Hesa sudah tidak manarik lagi saat mendengar sebuah kegaduhan.

"Lo godain pacar gue hah? " Suara bariton itu menggema didalam cafe, hal itu tak luput dari perhatian para pengunjung, bahkan kebanyakan dari mereka sudah berbisik-bisik julid.

"Tiyan! Lo apaan si? Lepasin Yasa! Kita tuh cuma ngerjain proposal OSIS" Jelas Olivia dengan wajah merah sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pacarnya dari kerah baju Yasa

"Lo kira gue gampang dibegoin hah? Bilang aja lo selingkuh sama nih cowok! " Tiyan

"Dan lo! Lo gak tahu dia punya pacar hah? Jadi cowok gatel banget! Segitunya gak laku sampe rebut pacar orang? " Tiyan beralih sengit ke Yasa

"Tiyan! Jangan keterlaluan! Lepasin Yasa! " Lerai Olivia sekali lagi

"Woiii bangsat!!!! Lepasin abang gue!!!!" Teriak seorang laki-laki dari sudut ruangan, tak ayal dirinya sekarang jadi pusat perhatian juga

Dengan tatapan nyalang Hesa berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Apa lo bilang? Abang gue gatel? Eh pantat kodok! Ngaca! Muke lo gak seberapa kalau dibandingin sama kegantengan abang gue! " Cela Hesa

"Hes udah Hes! Jangan diladenin! Mending kita pulang sekarang" Yasa berusaha menenangkan Hesa, ia tahu kalau Hesa tipe orang yang bersumbu pendek, bisa saja dalam hitungan detik cowok yang bernama Tiyan itu akan dibogem habis-habisan olehnya. Kalau samudra itu panglima tempur berarti Hesa itu kuda perangnya.

"Gak bisa lah Sa! Enak aja si pantat kodok ini ngatain lo! " Hesa

"Udah Hes gue mohon kita pulang aja! udah malam, Anak-anak pasti nungguin, Gue udah ditelpon Naran tadi" Jujur Yasa

"Awas lu ya pantat kodok, lolos lo kali ini! " Sengit Hesa ke Tiyan lalu badannya mulai pergi menjauh dirangkul Yasa.

Our Juvenile : MANGUN KARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang