Terdengar denting gelas bersahutan di dapur kecil apartmen Juvenile no. 2508. Naran, menjadi anggota Juvenile yang pertama bangun dihari minggu cerah itu dan memulai aktivitasnya dengan mencuci piring
"Butuh bantuan Na? " Tanya Hesa sambil membuka pintu kulkas untuk mengambil air dingin
"Tolong tata piringnya di rak" Pinta Naran
"Anjir! Padahal basa-basi doang gue, malah lo iyain" Gumam Hesa namun ia tetap melakukannya
"Lo basa-basi sama orang yang salah" Jawab Naran sambil memberikan senyum mematikan
Hening, mereka berdua sibuk dengan tugas masing-masing, sesakali Hesa bersenandung kecil karena telinga kanannya disumpal earphone yang memutar beberapa lagu favoritnya.
"Tadi malem.. " Naran memulai obrolannya, Hesa yang diajak mengobrol pun segera mematikan lagu dari handphonenya
"Tadi malem kenapa? " Tanya Hesa sedikit bingung, apakah Naran tahu persoalan tadi malam? Tapi siapa yang memberi tahu? Bukannya dia dan Yasa sudah sepakat untuk tidak memberi tahu anggota yang lain?
"Lo sama Yasa kenapa? " Naran beralih menatap Hesa
"H-huh? Gue sama Yasa kenapa? " Hesa pura-pura tidak tahu karena ingin mendengar kelanjutan dari pertanyaan Naran
"Iya, gue tahu semalam Yasa habis keluar buat bahas proker OSIS dan lo ikut nemenin Yasa, yang jadi pertanyaan gue kenapa pulang-pulang wajah kalian kayak frustasi gitu? Ada yang beda, kalian kenapa? Ada masalah? " Naran
"Masak sih? Biasa aja Na" Jawab Hesa yang berusaha mati-matian untuk tidak terlihat gugup, setelahnya terdengar helaan nafas panjang dari Naran
"Lo sama Yasa, gak percaya sama kita? " Sebuah suara muncul dari belakang, membuat Naran dan Hesa spontan menoleh kebelakang
"Salah kalau lo pikir bisa ngelabuhin Naran pake acting amatiran " Sam berjalan mendekat ke Hesa dan Naran lalu tangannya beralih mengupas jeruk yang ada di meja makan
"Cerita aja Hes! ada apa? " Naran
"Gue gak bisa cerita karena gak berhak, tapi kalau Yasa mungkin bisa" Hesa
-Mangun Karsa-
"Sorry gak cerita dari awal" Sesal Yasa sebelum memulai sesi pengakuan dosa ke Naran, Sam dan Renja
"Sok mulai!" Renja
Yasa yang ditagih justru menggigit bibir bawahnya lalu mengalihkan pandangannya kearah sofa ruang tengah yang berisi Jia dan Cesa yang bermain lego. Mereka ber-5 yang mengobrol di meja makan membuat dua bungsu itu tidak menaruh curiga sedikitpun tentang topik serius yang sedang mereka bahas.
Sebagai orang yang terlampau hafal dengan kelemahan Yasa, Hesa hanya menghembuskan nafas dalam lalu angkat bicara.
"Gue bawa Jia pergi, tapi lo harus cerita sedetail-detailnya ke member! Gak ada yang terlewat! Harus detail! " Suruh Hesa dan Yasa mengangguk paham
"Ji? Ikut gue yok? Temenin beli mie di supermarket" Ajak Hesa ke Jia
"Ga mau, dingin, ajak Cesa aja" Jawab Jia dengan pandangan yang terus fokus ke legonya
"Anjir! Yang diajak elo malah numbalin gue! Sono berangkat!" Tidak terima Cesa
"Engga" Jawab Jia sekali lagi sambil menggeleng
Hesa bergerak mencium pipi Jia lembut lalu menawarkan sesuatu yang membuat mata Jia berbinar seketika.
"Gue beliin Ice cream satu pack" Hesa
"Emang boleh Renja? " Jia
"Boleh, tapi makannya dua hari sekali" Jawab Renja tiba-tiba dari meja makan, ia ingin segera tahu apa yang terjadi dengan Yasa dan Hesa malam tadi, sedikit bersalah sebenarnya karena membiarkan Jia membeli makanan manis tersebut.
"Iya mau-mau.. " Jia menganguk semangat
"Tuyul beneran nih orang, disogok baru mau" Gumam Cesa
"Ya udah ayo! ambil jaket gue tungguin disini! " Hesa
Sibungsu pun segera mengambil jaketnya tapi sebelum itu ia pamit ke Yasa.
"Sa, gue pergi ke supermarket, mau beli ice cream" Ijin Jia
"Sebentar" Yasa merogoh sakunya lalu memberi Jia uang berwarna merah dua lembar
"Dibeliin Hesa" Tolak Jia
"Beli jajan yang lain buat member juga" Yasa
"Iya, terimakasih banyak, gue cabut" Jawab Jia setelah menerima uang dari Yasa lalu pergi bersama Hesa
"Hati-hati! " Nasehat semua member
"Nah sekarang lo bisa cerita dengan tenang" Ucap Naran ke Yasa
"Tungguin woi! " Teriak Cesa
"Gak usah teriak cok! Cuma lima langkah doang" Sahut Renja
Yang ditegur hanya nyengir kuda lalu duduk disamping Yasa
"Jadi gini.. " Yasa mulai menjelaskan kejadian tadi malam di cafe yang menimpanya, mulai dari Tiyan yang salah paham dan ngolok-ngolok dia sampai Hesa yang hampir berantem sama Tiyan
"Bangsat!! " Sam
"Dancok!! " Renja
"Sialan! Anak siapa dia? Minta dimiskinkan! " Marah Cesa
"Ini alasan gue gak mau cerita sama kalian, pasti nanti kalian kebawa emosi, gue sama Hesa gak apa-apa, yang kita pikirin tuh malah olivianya, nasib dia gimana? Setelah kejadian itu apa dia bakal baik-baik aja? " Yasa
"Sa! Coba deh mikirin diri lo dulu! Jangan orang lain! Olivia pasti baik-baik aja! Secara dia pacarnya" Kesal Renja
"Tapi cowoknya kasar Ren, gue khawatir Olivia kenapa-napa setelah kejadian itu" Yasa
"Sapa suruh dia mau" Sam
"Udah-udah! Jangan malah pada berantem! Sa gue tahu lo baik dan peduli, but disini yang terluka itu elo, jangan sampai perasaan empati lo itu malah bikin lo makin berurusan sama Tiyan, untuk saat ini jaga jarak sama Olivia! " Naran
"Oke gue paham, makasih banyak buat saran lo Na" Yasa merasa tenang setelah menerima saran dan bercerita
-Mangun karsa-
"Anak-anak, minggu depan gue, Cesa sama Sam pergi turnament di Surabaya, kalian gak apa-apa ditinggal? " Tanya Yasa saat melihat para membernya sedang bersantai diruanh tengah
"Loh lo ikut Sa? " Terkejut Renja sambil menatap khawatir Yasa
"Iya, gantiin Keilo yang gak bisa karena ada jadwal yang bentrok" Yasa
"Yakin? " Naran
"Yakin Na" Jawab Yasa sambil tersenyum
"Kalau gitu gak apa-apa Sa, nanti anak-anak biar gue yang jaga " Naran
"Apa mau ikut aja? Sabtu minggu turnamentnya, jumat malam kita otw" Tawar Sam
"Mau Sam, mending gitu aja, mumpung gak ada kegiatan, kita juga abis UTS kan? Sekalian jalan-jalan ke Surabaya, nanti nginep dihotel stay cation" Usul Renja
"Setuju gak? " Naran menatap semua member Juvenile bergantian
"Gue oke si! Kapan lagi di bayarin Sam liburan? " Cengir Hesa
"Congor lo ya sat! Gue kuncir baru tahu rasa" Sam memukul pelan bibir Hesa, semua member yang melihatnya tergelak lucu
"Gue juga oke kalau kalian semua oke" Jia
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Juvenile : MANGUN KARSA
Novela JuvenilKisah kami yang penuh dengan ketidaksempurnaan ~ ayo kita sempurnain bareng-bareng! Yasa: "Biasalah Jemput bayik" Renja: "Sebenarnya tuh gue orang sabar, tapi temenan sama manusia kayak kalian, sold out dah sabar gue, udah gue sale semua sisa sabar...